Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar), Priyo Budi Santoso, menyatakan bahwa sebelum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bergabung dengan partai nasionalis, maka Golkar akan lebih intensif mendekati mengajak bergabung.

"Sudah tentu kalau ada signal kuat PKB mau bergabung dengan partai-partai besar, maka sudah tentu pula kami berkeinginan juga untuk bisa duduk satu meja dengan mereka," kata Priyo saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin.

Dirinya juga merasa kaget dengan pernyataan Wakil Ketua Dewan Syuro PKB, Hj. Chadijah Lily Wahid yang antara lain mengusulkan PKB lebih baik bergabung dengan partai berbasis nasionalis layaknya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Ya, pernyataan Bu Lily Wahid adalah pernyataan yang dahsyat. Saya terkejut dengan pernyataan Bu Lily, tapi apapun itu adalah hak dari petinggi PKB sendiri untuk bergabung dengan siapapun termasuk dengan PDIP. Atau siapa tahu mereka bergabung dengan Golkar ," kata Priyo, yang juga Wakil Ketua DPR.

Dikatakannya, apa yang disampaikan oleh adik kandung mantan Presiden RI KH Abdurahman Wahid itu adalah pernyataan resmi dan disetujui oleh pengurus teras PKB.

"Kalau benar, beruntunglah PDIP yang mendapatkan rohnya PKB, tapi saya tidak yakin dilakukan segera," kata Priyo.

Ia yakin, PKB tidak akan bergabung dengan partai lain. PKB, menurut dia, akan tetap menjadi partai yang mandiri.

"Biarkan itu berproses, feeling saya sih, PKB masih tetap ingin mandiri, sebab bila bergabung, maka identitas sebagai parpol yang didirikan Gus Dur akhirnya lenyap," kata Priyo.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Syuro PKB, Lily Wahid, mengatakan bahwa bila Muktamar PKB tetap akan dilakukan pada tahun 2013, maka PKB akan sulit melakukan konsolidasi partai dan akibat dari itu semua, memperoleh suara PKB sebesar 4,94% pada Pemilu 2009 akan semakin turun dan lolos Parliementary Threshold (PT) yang direncanakan sebesar 5%.

"Kalau Muktamar PKB tetap dilakukan pada tahun 2013, PKB tidak akan memperoleh suara nasional sebesar 5%. Saya berpikir lebih baik PKB bergabung dengan partai nasionalis, utamanya PDIP, sebab kalau bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), apakah PKB bisa bersama PKS. Kalau dengan Partai Amanat Nasional (PAN), PKB tidak akan ketemu, apalagi di tingkat grass root," demikian Lily.

(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010