Jakarta (ANTARA) - Penerapan kesetaraan gender di lingkungan kerja dapat memaksimalkan produktivitas serta inovasi bagi karyawan yang dapat mendorong kesuksesan bisnis, demikian Vinsensius Lyman, Growth Lead dari Glints, platform pengembangan karier dan rekrutmen di Asia Tenggara.
"Kepemimpinan seringkali diartikan sebagai aktivitas manusia yang tergenderisasi, karena terdapat gaya kepemimpinan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Dimensi kesetaraan gender sangat dibutuhkan guna memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai interaksi personal, kepemimpinan dan kemanusiaan terutama dalam ruang lingkup pekerjaan," kata dia dalam siaran pers Selasa.
Baca juga: Laki-laki penting sebagai agen perubahan kesetaraan gender, kata KPPPA
Maya Juwita selaku Eksekutif Direktur Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) mengatakan Indonesia menduduki peringkat ke-empat yang memiliki pemimpin perempuan terbanyak di dunia dengan persentase sebanyak 37 persen namun sayangnya hampir 90 persen laki-laki dan perempuan memiliki semacam bias terhadap perempuan.
"Secara alamiah perempuan memiliki power dengan ciri yang berbeda dengan laki-laki sehingga kontribusinya dapat memberikan nilai tambah bagi tempat mereka bekerja. Konsep empowerment yang dibutuhkan sebenarnya bukanlah untuk diberi kekuatan melainkan untuk diberi kesempatan, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika laki-laki berpikir lebih seperti perempuan," kata Maya saat berbicara pada seminar online "To Equality & Beyond : Does Gender Really Matter in Leadership?".
Senada dengan hal tersebut, Aria Widyanto selaku Chief Risk & Sustainability Officer of Amartha menjelaskan bahwa peran laki-laki juga diperlukan guna mendukung kontribusi perempuan di lingkungan kerja.
"Berbagai macam definisi dan perdebatan tentang kesetaraan gender. Namun ada satu elemen fundamental dalam menciptakan masyarakat yang adil yaitu melalui peningkatan kemampuan perempuan, dan laki-laki berkontribusi signifikan terhadap pencapaiannya," kata Aria.
Terkait dengan bagaimana perempuan dapat meningkatkan kesetaraan gender di tempat kerja nyatanya memang harus dimulai dari diri sendiri dan akan lebih baik jika kita saling memberikan dukungan antar sesama perempuan.
Dalam kesempatan yang sama, Hilda Kosasih, Partnership Lead of Indonesia Women League mengatakan sesama wanita harus saling mendukung.
"Ada banyak perempuan di sekitar kita yang mungkin saja ragu dengan potensi diri, padahal mereka memiliki ambisi yang kuat untuk maju. Yang sebenarnya mereka butuhkan adalah support langsung dari kita dengan cara selalu ada, mendengarkan ide, hargai kekuatan mereka, dan perkuat suara mereka. Akan ada dampak luar biasa dari beberapa kata penyemangat bagi orang lain," kata Hilda.
Laporan World Economic Forum (WEF) 2020 menunjukkan skor Kesenjangan Gender Global (berdasarkan jumlah penduduk) berada pada posisi 68,6 persen. Artinya, masih ada 31,4 persen kesenjangan yang menjadi pekerjaan rumah bersama masyarakat global.
Sedangkan di Indonesia, menurut WEF berada pada peringkat 85 dalam urusan gender gap.
Sementara menurut data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pemberdayaan Gender dengan alat ukur menempatkan perempuan sebagai tenaga profesional di Indonesia pada tahun 2019 masih berada pada kisaran antara 35 persen hingga 55 persen.
Seminar online bertema "To Equality & Beyond : Does Gender Really Matter in Leadership?" merupakan salah satu rangkaian kegiatan kampanye "GEC Spirit of Kartini" yang dihadirkan Glints untuk mewujudkan semangat Kartini dengan memberikan kesempatan belajar untuk siapa saja bersama Glints ExpertClass.
Glints ExpertClass adalah program pembelajaran non-formal yang memfasilitasi para profesional muda untuk mengembangkan keahlian.
"Kami menawarkan berbagai kelas interaktif dan dinamis, mulai dari pemasaran, SDM, teknologi, hingga pengembangan pribadi. Peserta akan mempelajari pengetahuan praktis dan studi kasus langsung dari berbagai pakar industri," pungkas Vinsensius.
Baca juga: Kiat wanita ciptakan kesetaraan gender sebagai iklim perusahaan
Baca juga: Tiga kunci agar wanita bisa bertahan di tengah krisis pandemi
Baca juga: Menteri PPPA: Perlu sinergi banyak pihak capai kesetaraan gender
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021