"Tidak masuk akal," katanya di Jakarta, Senin, menanggapi rencana Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menjadikan partainbya sebagai motor konfederasi dengan mengajak berbagai partai kecil bergabung dengan PKB.
Muhaimin menyatakan, PKB akan menjadi motor konfederasi partai kecil untuk bergabung dengan PKB, sehingga PKB pada Pemilu 2014 bisa memperoleh suara 13 persen.
Menurut Lily Wahid, sebagai partai Islam, masyarakat akan lebih memilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai wakil dari kalangan Islam.
"Kalau PKB ingin menjadi wakil dari masyarakat Islam, kalah dengan PKS dan itu fakta walaupun NU (Nahdlatul Ulama) bagian dari umat Islam Indonesia," kata Lily.
Selain itu, katanya, wacana konfederasi di mana PKB sebagai motor akan sulit diterima oleh partai lain karena Muhaimin sebagai ketua umum dianggap tidak memiliki dasar untuk menjadi pemimpin.
"Contohnya jelas, Muhaimin Iskandar tidak diterima, dia sendiri tidak lolos waktu caleg di dapilnya kalau tidak disumbang oleh suara yang lain seperti Iman Nachrowi dan Bukhoriyah.
Dan itu fakta yang tidak bisa dibantah. Saya tidak terlalu yakin kalau dia diterima dalam konfederasi," sebut Lily.
Lily menambahkan, karena tetap menginginkan Muktamar PKB 2013 Muhaimin dinilainya ingin mengecilkan dan menghilangkan PKB dari dunia perpolitikan Indonesia.
"Saya yakin kalau Muktamar PKB dilakukan tahun 2013, suara PKB akan hilang karena tidak akan lolos `parliamentary threshold` (ambang batas minimal perolehan kursi di DPR RI.red) dan PKB akan bergabung dengan partai lain atau ikut konfederasi," kata Lily.
Ia mengatakan, bisa dipastikan kalau Muktamar digelar 2013, PKB tidak akan mendapatkan suara 5 persen sehingga PKB lebih baik PKB bergabung dengan partai nasionalis seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Dengan Partai Amanat Nasional (PAN), PKB tidak akan ketemu, apalagi di bawah tidak mau sama PAN," kata adik kandung Gus Dur ini. (*)
ANT/A041/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010