"Saya meminta TNI-Polri untuk menumpas segera KKB sampai ke akar-akarnya karena kriminalitas KKB sudah tidak dapat ditolerir lagi," ujarnya di Surabaya, Senin.
Brigjen TNI Putu IGP Dani NK tewas dalam baku tembak antara TNI dengan KKB di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Jenazah Brigjen Putu saat ini masih berada di Beoga dan segera dievakuasi ke Timika untuk kemudian dibawa ke Jakarta.
Baca juga: Anggota DPR: Aksi kekerasan KKB merupakan pelanggaran HAM
"Secara pribadi maupun sebagai pimpinan DPD, saya sampaikan duka cita kepada keluarga almarhum dan jajaran BIN serta TNI. Beliau merupakan putra terbaik bangsa yang gugur saat menjalankan tugas. Kami memberikan penghormatan setinggi-tingginya atas dedikasi almarhum," ucap dia.
Peristiwa ini terjadi saat Brigjen Putu IGP Dani beserta tujuh anggotanya sedang meninjau puing-puing rumah warga yang dibakar oleh anggota KKB Papua di Beoga, Minggu (25/4) pagi.
"Almarhum ke lapangan langsung untuk mengecek dan menentukan lokasi titik 'ambush' Pasukan Pemulihan Keamanan di sekitar SDN Dambet dan Honai Kepala Suku Distrik Beoga yang dibakar beberapa waktu lalu. Sempat ada kontak tembak karena KKB melakukan penyerangan," tutur LaNyalla.
Baca juga: Pengamat sebut operasi tempur melawan KKB layak dilakukan
Senator asal Jawa Timur ini menilai kekerasan yang dilakukan KKB sudah meresahkan dan tidak dapat ditolerir lagi sehingga perlu ada penanganan lebih lanjut untuk mengatasinya karena sudah semakin anarkis.
"Kelompok KKB dalam melancarkan aksinya sudah tidak pandang bulu, baik kepada masyarakat sipil maupun militer," katanya.
Tokoh yang pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim ini yakin KKB di Papua dapat diberantas jika ada komitmen yang kuat dari setiap pemangku kebijakan.
Baca juga: Anggota DPR dukung pemerintah berantas KKB
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021