Sekretaris Perusahaan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, Fitri Barnas, melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu, menjelaskan, Shares Purchase Agreement (SPA) atau perjanjian jual beli saham dengan Domba Mas telah dilakukan.
"Hal itu menjadikan UNSP sebagai perusahaan agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir," katanya.
Selain Domba Mas, UNSP juga telah menandatangani SPA transaksi akuisisi 100 persen atas tiga perusahaan perkebunan yaitu PT Monrad Intan Barakat (perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan), PT Julang Oca Permana (perusahaan perkebunan karet di Bengkulu), dan PT Citalaras Cipta Indonesia (perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Sumatera Barat).
"Dari awal kami sangat komit untuk menyelesaikan rencana akuisisi ini," kata Fitri Barnas.
Sebelumnya, telah diberitakan UNSP melalui anak perusahaan, PT Nibung Arthamulia (NAM) berencana menguasai 100 persen saham dalam PT Domas Agrointi Prima (DAP) yang memiliki kepemilikan 99,6 persen saham PT Sawitmas Agro Perkasa (SMAP), 0,4 persen saham dalam PT SMAP, 100 persen saham dalam PT Sarana Industama Perkasa (SIP). Selain itu juga, 100 persen saham dalam PT Flora Sawita Chemindo (FSC), 100 persen saham dalam PT Domas Agrointi Perkasa (DAIP), dan 100 persen saham dalam PT Domas Sawitinti Perdana (DSIP).
Menurut Fitri Barnas, dengan penandatanganan SPA transaksi akuisisi Domba Mas, maka segala persiapan tekhnis untuk melaksanakan persiapan operasional pabrik oleokimia di Sumatera Utara dapat dilakukan.
Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi "fatty acid" sekitar 50.000 ton per tahun dan "fatty alcohol" sekitar 132.000 ton per tahun. ?Kami berharap bisa segera beroperasi," katanya.
Akuisisi tiga perusahaan lainnya dilakukan anak perusahaan UNSP yaitu PT Grahadura Leidongprima (GLP), Perseroan.
Tiga perusahaan itu adalah PT Monrad Intan Barakat yang berlokasi di kecamatan Astambul dan Martapura, Banjar, Kalsel. Perusahaan itu bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Saat ini Monrad memiliki total luas lahan kelapa sawit sekitar kurang lebih 10.000 hektare.
Kedua, PT Julang Oca Permana yang bergerak di bidang perkebunan karet dengan luas lahan 15.000 hektare yang terdiri dari 3.525,7 hektare lahan tertanam, berlokasi di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara.
Ketiga adalah PT Citalaras Cipta Indonesia yang bergerak di perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 4.000 hektare, namun yang baru ditanami sekitar 2.500 hektare, di desa Indrapura, Sumatera Barat.
Fitri Barnas optimis, akuisisi atas sejumlah perusahaan tersebut akan mendatangkan nilai tambah bagi UNSP, guna memperkuat kinerja usaha di masa mendatang. "Kami optimis mampu menjadi perusahaan yang terintegrasi dalam pengolahan CPO," katanya.
Menurut dia, akuisisi atas sejumlah perusahaan tersebut tidak melupakan pengembangan usaha yang terkait dengan bisnis di hulu. "Karena itu, sebagian lagi dana hasil `rights issue` yang lalu kami alokasikan untuk pengembangan bisnis hulu dan yang juga penting, sebagai tambahan modal kerja Perseroan,? katanya menjelaskan.(R016/Z002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010