Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup menguat seiring spekulasi pasar terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Fed.
Rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.485 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.525 per dolar AS.
"Sentimen pelemahan dolar AS berlanjut di tengah spekulasi bahwa Gubernur The Fed Jerome Powell akan menghindari pembicaraan pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan kebijakan pekan ini," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya berada di posisi 90,76, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,86.
Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,579 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,567 persen.
Pelaku pasar kini menantikan data penggerak dolar AS jam 19:30 WIB, dari data Durable Goods Orders, malam nanti.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.503 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.478 per dolar AS hingga Rp14.505 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat menjadi Rp14.489 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.548 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah awal pekan menguat, perhatian investor tertuju pertemuan Fed
Baca juga: Rupiah akhir pekan melemah, dibayangi kenaikan kasus COVID-19 global
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021