Program ini merupakan terobosan dalam rangka menyiapkan SDM industri yang sesuai kebutuhan industri
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian kembali menyelenggarakan program Pendidikan Vokasi Industri Setara Diploma 1 dari hasil kerja sama antara Politeknik APP Jakarta Kemenperin dengan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) kompeten program studi logistik di Provinsi Kalimantan Selatan.
“Program ini merupakan terobosan dalam rangka menyiapkan SDM industri yang sesuai kebutuhan industri dengan pembelajaran model Pendidikan Vokasi Sistem Ganda atau dual system, dengan pendekatan tailor-made dengan model 3 in 1 pendidikan, sertifikasi BNSP dan penempatan kerja melalui pembelajaran teaching factory,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan lewat keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Arus menyatakan pelaksanaan program pendidikan vokasi tersebut menunjukkan bahwa kondisi pandemi tidak menyurutkan dunia industri untuk melakukan kerja sama dengan Politeknik APP Jakarta untuk memberikan kinerja optimal khususnya dalam untuk meningkatkan kompetensi unggulan.
“Hal ini merupakan komitmen BPSDMI dalam mendukung dan mengembangkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing pada bidang logistik,” tegasnya.
Amrin Rapi selaku Direktur Politeknik APP Jakarta mengemukakan Asperindo merupakan salah satu mitra Politeknik APP Jakarta dalam menyelenggarakan Program D-1, setelah sebelumnya menjalin kerja sama dengan PT Petrokimia Gresik dan Sanken Argadwija.
“Selanjutnya, program serupa akan diselenggarakan di Provinsi Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Wakil Ketua DPP Asperindo, Budi Paryanto menyampaikan kerja sama Politeknik APP Jakarta dan Asperindo telah berjalan selama tujuh tahun, namun pada program D1 ini merupakan pertama kali diselenggarakan di Kalimantan Selatan.
“Kolaborasi dengan pemerintah kota dapat meningkatkan SDM dan pastinya akan ikut meningkatkan serapan tenaga kerja, serta memajukan industri dan UMKM,” tuturnya.
Budi menambahkan pendidikan yang akan diberikan pada puluhan peserta lulusan SMA atau SMK merupakan orientasi serapan industri dan memastikan lulusan SMA dan SMK yang telah dibekali pendidikan vokasi akan banyak yang pesan untuk menerima sebagai karyawan.
Sementara itu, Asisten 2 Bidang Perekonomian Pemko Banjarmasin, Doyo Pudjadi menyampaikan Pemerintah Kota Banjarmasin menyambut baik program vokasi ini bagi masyarakat kota Banjarmasin karena memberikan manfaat dan penempatan kerja langsung di industri serta kota Banjarmasin dipercaya dan dipilih dalam program vokasi ini oleh Kemenperin.
Pada tahun 2020, Kemenperin telah memfasilitasi 18 kelas program setara D1 untuk 607 peserta D1 di 10 Provinsi dan 12 Kabupaten/Kota.
Khusus untuk logistik, pada tahun 2021 ini akan dilaksanakan di beberapa lokasi, seperti Baturaja, Gresik, Tangerang, Makassar, Banjarmasin, dan Bontang yang bertujuan untuk upskilling dan penyiapan tenaga kerja khususnya untuk level 3 pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan penyerapan lulusan.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Iken Retnowulan menambahkan pihaknya akan terus mendorong partisipasi BUMN dan perusahaan industri untuk menyelenggarakan program tersebut karena pemerintah telah memberikan fasilitas super tax deduction bagi industri untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pendidikan vokasi di Indonesia, mengoptimalkan keterlibatan industri dalam penyiapan SDM di Indonesia, sehingga program ini bisa lebih masif dan tidak tergantung pada APBN dalam penyelenggaraannya.
Baca juga: Tingkatkan kualitas SDM logistik, pemerintah optimis ekonomi membaik
Baca juga: Indonesia butuh SDM logistik bertaraf internasional
Baca juga: Kemenperin siap cetak SDM sektor logistik
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021