Menurut keterangan dari Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Minggu, Delegasi Indonesia akan dipimpin Duta Besar RI untuk Afghanistan, Erman Hidayat dan beranggotakan pejabat terkait di Kementerian Luar Negeri.
Selain Indonesia, Pemerintah Afghanistan juga menyampaikan 81 undangan kepada menteri luar negeri berbagai negara, Sekjen Perserikatan Bangsa bangsa (PBB), Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI), Sekjen Dewan Kerja sama negara-negara Teluk (GCC).
Undangan juga diberikan kepada Sekjen Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Presiden Bank Dunia, Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Presiden Bank Pembangunan Islam (IDB).
Konferensi itu akan dipimpin bersama oleh Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon.
Tujuan konferensi adalah membahas langkah-langkah kerja sama di berbagai bidang antara Pemerintah Afghanistan dengan masyarakat internasional, antara lain di bidang keamanan, pembangunan, kerja sama kawasan dan rekonsiliasi di negara tersebut.
Konferensi itu diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari Konferensi London yang diselenggarakan Januari 2010 lalu. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
Pemerintah Indonesia telah memberikan serangkaian bantuan dalam kerangka pembangunan kapasitas melalui program pelatihan dalam kerangka Program Kerja Sama negara-negara Berkembang (KTNB) dan program pelatihan teknis lainnya dalam upayanya membantu masyarakat Afghanistan.
Program-program bagi Afghanistan yang selama ini diberikan oleh Indonesia, bekerja sama dengan pihak donor, antara lain pendidikan tinggi di bidang Pelatihan Kesehatan Publik, Pelatihan Pertanian, Pelatihan di Bidang Kesehatan Masyarakat serta Pemberdayaan Perempuan.
Untuk periode 2010 dan 2011, Indonesia bekerja sama dengan Jepang akan tetap memberikan bagi peserta Afghanistan untuk mengikuti berbagai pelatihan di Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga sedang mengkaji untuk dapat memberikan bantuan di bidang pembangunan kapasitasnya khusus bagi Afghanistan sebagaimana permintaan dan kebutuhan negara tersebut. (G003/Z002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010