"`Cable car` termasuk salah satu wacana mengatasi lalu lintas di Kota Bandung. Pengkajiannya sudah melibatkan sebuah perusahaan dari Prancis," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat H Dicky Saromi di Bandung, Minggu.
Rute kereta gantung tersebut akan melayani kawasan Dago hingga pusat Kota Bandung serta dioperasikan di atas ketinggian Kota Bandung.
"Hal itu masih rencana, yang jelas cara apapun akan dilakukan untuk mengatasi lalu lintas di Kota Bandung, Ibukota Jawa Barat ini," kata Dicky.
Ia mengakui, proyek kereta gantung memang lagi dikaji berbagai pihak, termasuk efektifitas kendaraan yang digerakan tenaga listrik itu.
Untuk mewujudkan program itu, menurut dia diperlukan investasi trilunan rupiah.
Selain "cable car", Bandung juga memperhitungkan trem, tol dalam kota serta Kereta Rel Disel (KRD).
"Tol Dalam Kota bukan solusi terbaik sejauh jumlah kendaraan di Bandung terus bertambah. Tahap awal mungkin mengoptimalkan peran KRD jalur Padalarang - Bandung - Cicalengka," kata Dicky.
Ia menyebutkan, layanan KRD jelas akan sangat dan merupakan solusi transportasi di Bandung. Meski perlu ada optimalisasi layanan dan dukungan masyarakat menggunakan angkutan masal itu.
Menurut Dicky Saromi, upaya untuk menjadikan KRD menjadi moda andalan untuk memecah permasalahan transportasi Bandung Raya terus dilakukan, termasuk rencana membuka kembali jalur Tanjungsari - Rancaekek - Bandung.(*)
S033/s018/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010