Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak umat Islam meneladani kepemimpinan KH Idham Chalid, karena selain mampu mencerahkan juga memberikan keteladanan ketika menghadapi tekanan dari penguasa.
Sosok Idham Chalid patut diteladani, kata Suryadharma Ali yang juga merupakan Ketua DPP Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sabtu malam, ketika memberikan sambutan pada tahlilan dan doa mengenang almarhum KH Dr. Idham Chalid, deklarator/pendiri PPP.
Usai tahlian yang dipimpin KH Nur Iskandar, sejumlah tokoh partai memberikan testimoni tentang kedekatannya dengan Idham Chalid, seperti Chalid Mawardi, H. Hasan Raya dan Fuad Bawazier.
Para tokoh sepuh itu berbicara di hadapan ribuan umat di Halaman Gedung Kantor PPP dengan penuh kocak, kadang heroik dan sesekali diisi bernada sedih sehingga acara yang berlangsung hingga larut malam itu tak terasa baru usai sekitar pukul 23.30 WIB.
Suryadharma Ali mengatakan, para tokoh tua PPP itu sudah banyak makan asam garam.
Mereka bekerja penuh ikhlas, karena banyak di antara mereka kehilangan lahan bisnis tatkala menjadi pengurus, bahkan yang menjadi pegawai negeri, tertekan dan tak bisa meningkat karirnya.
Para ulama yang semula banyak bergabung dengan PPP, lanjut dia, karena tekanan penguasa, banyak pindah ke partai lain. Para tokoh tua itu kini hanya menjadi saksi sejarah. Mereka tak memiliki apa-apa, tetapi yang dimiliki adalah harga diri dan kehormatan.
Terkait dengan itu, menurut Suryadharma Ali, Idham Chalid dapat memberikan kesejukan kepada umat Islam. Untuk itulah, keteladanan Idham itu patut diberi penghargaan sebagai pahlawan nasional.
Untuk kader muda, ia menjelaskan, keteladanan dalam mengurus organisasi -- termasuk partai -- yang disandang Idham Chalid perlu diteladani dalam kehidupan sehari-hari.
"Jangan jadi pengurus yang minta diurus, karena tak sedikit pula pengurus jadi urusan," ujar dia.(*)
E001/A011
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010