Malang (ANTARA News) - Arema Indonesia kehilangan eksekutor bola mati, padahal mereka harus menghadapi Persib Bandung di babak delapan besar Piala Indonesia di Stadion kanjuruhan Kepanjen, Minggu (18/7).

Eksekutor itu, Esteban Guillen, pulang ke Uruguay karena kontraknya telah berakhir akhir Mei lalu.

"Kita sudah siapkan pengganti Esteban sebagai eksekutor, yakni Roman Chamelo dan Achmad Bustomi.Kedua pemain ini memiliki akurasi tendangan yang cukup bagus," kata pelatih Arema Indonesia Robert Rene Alberts di Malang, Minggu.

Ia mengakui, kehilangan Esteban merupakan kerugian besar. Meski baru bergabung pada putaran II Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, dia mampu mengangkat performa Arema Indonesia, sekaligus menjadi pemain penting dalam mengeksekusi bola mati.

Pelatih asal Belanda itu berharap, AChmad Bustomi maupun Roman Chamelo yang menjadi tumpuan Arema untuk mengeksekusi bola-bola mati mampu menyelesaikannya dengan baik dan berbuah gol.

Menyiapkan pemain sebagai eksekutor, katanya, sangat penting untuk sebuah pertandingan."Ini sebagai antisipasi, sebab setiap peluang yang kami raih harus berbuah menjadi gol," tegasnya.

Apalagi, lanjutnya, kondisi Arema Indonesia sudah tidak seperti ketika berlaga di ajang LSI 2009/2010 karena kehilangan dua pemain asing pilarnya, yakni Esteban Guillen dan Noh Alam Shah yang mengalami cedera cukup parah.

Namun demikian, tegasnya, Arema tidak akan gentar menghadapi Persib Bandung yang dibertabur bintang.

Sementara pelatih Persib Bandung Robby Darwis secara tegas menyatakan, pemainnya akan tampil menyerang ketika menghadapi Arema di Stadion kanjuruhan. "Bagi kami, tidak ada kamus bermain bertahan. Kami harus bermain menyerang demi memenangkan laga penting ini," tegas Robby. (*)

E009/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010