Jakarta (ANTARA News) - Perang global melawan HIV/AIDS terancam oleh mandegnya ekonomi di seluruh dunia, yang telah membuat pemerintah mengetatkan anggaran mereka dan hibah guna memerangi penyakit itu.

"Kita menghadapi tantangan utama dalam masalah dana sebab kemerosotan ekonomi global telah membuat banyak pemerintah mengawasi secara ketat anggaran mereka, dan sebagian melakukan penurunan dalam pemberian bantuan yang mengalir kepada kesehatan global, dan khususnya AIDS," kata pendiri bersama Microsoft Bill Gates.

Gates sekarang mengelola yayasan derma yang mencantumkan namanya dan nama istrinya.

Topik utama itu direncanakan dibahas secara luas pada konfernasional ke-18 mengenai AIDS di Wina pekan ini, kata Gates, yang berencana menyampaikan pidato pada pertemuan tersebut.

Dr. Anthony Fauci, pemimpin US National Institute for Allergy and Infectious Disease (NIAID), mengatakan krisis ekonomi terjadi pada saat yang tak menguntungkan dalam perang melawan AIDS.

"Tak tersedia cukup banyak sumber daya untuk memenuhi tuntutan orang yang memerlukan pengobatan dan pencegahan," katanya. Ditambahkannya, penurunan tajam dalam hal dana untuk memerangi AIDS telah menerpa "tepat saat kita mulai menikmati buah keberhasilan dalam memperoleh terapi dan pencegahan bagi dunia berkembang".

Sebanyak lima juta orang di negara miskin sedang dirawat bagi atau pencegahan terhadap HIV/AIDS hari ini, dibandingkan dengan hanya sepersepuluh jumlah itu pada enam tahun lalu.

Biaya obat antiretroviral telah turun dari 15.000 dolar AS per orang per tahun pada 2001 jadi 120 dolar AS per tahun saat ini.

Dan angka penularan virus penurunan kekebalan tubuh pada manusia --atau HIV-- telah anjlok 17 persen dibandingkan pada 2001, ketika penularan mencapai puncaknya.

Namun, kata Fauci, itu tak berarti sudah tiba waktu untuk pada salah satu keberhasilan.

"Setiap kali kita merawat satu orang, dua atau tiga orang baru tertular lagi," katanya.

"Jadi, kita menghadapi tantangan untuk merawat orang yang perlu dirawat --dan ada makin banyak orang sebab ada 2,7 juta penularan baru per tahun-- dan pada saat yang sama dengan pencegahan penularan baru," katanya.

"Kita berada pada fase krisis dan penyelesaiannya pada saat ini bukan bukti khusus," katanya.

Dr. Julio Montaner, Presiden International AIDS Society (IAS), memperingatkan mengenai konsekuensi yang menghancurkan jika pemerintah "tak berbuat lebih banyak dalam masalah kualitas dan kuantitas perawatan buat orang yang terserang HIV".

Tak melakukan apa-apa akan "mengakibatkan kerugian parah dalam bidang ekonomi dan sumber daya manusia dalam waktu pendek dan panjang", kata Montaner sebagaimana dilaporkan wartawan kantor berita Prancis, AFP, Jean-Louis Santini.

Pada 2006, negara anggota PBB menyampaikan komitmen untuk mewujudkan akses universal bagi pencegahan perawatan dan pengobatan HIV paling lambat tahun ini.

Tetapi sementara tenggat sudah dekat, masyarakat global telah gagal mewujudkan janji itu.

Pada 2009, UNAIDS memperkirakan 25 miliar dolar AS akan diperlukan sampai akhir tahun ini buat menanggapi AIDS di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Itu berarti lebih dari 11,3 miliar dolar AS yang tersedia pada hari ini.

Gates mendesak semua pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat untuk "menerapkan inovasi baru guna memperoleh lebih banyak manfaat dari setiap dolar dana yang tersedia" dan memusatkan perhatian pada metode pencegahan yang telah terlihat memberi hasil, seperti khitan pada pria.

Dr. Paul Zeitz, pendiri dan direktur pelaksana Global AIDS Alliance (GAA), mengatakan peningkatan penularan dan dana yang tak bertambah telah membuat gerakan AIDS global menghadapi krisis dan jutaan nyawa terancam.

Di Afrika, yang berada di pusat wabah AIDS, pendaftaran untuk memperoleh obat penyelamat nyawa telah terhenti, katanya.

"Negara demi negara menghentikan pendaftaran," katanya.

Zeitz menyeru pada pemimpin dunia agar tak mengkhianati ucapan mereka dan meningkatkan upaya dalam perang melawan AIDS. Di antara mereka, ia menyebut nama yang patut dikecam adalah Presiden AS Barack Obama --yang selama kampanye pemilihan presiden Amerika-- berjanji akan meningkatkan dana bagi AIDS lebih dari tiga kali lipat.

Sejak ia terpilih, tak ada yang dilakukannya, kata Zeitz.

AFP/C003

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010