Pemkab Mimika dan seluruh masyarakat Mimika turut berduka cita
Timika (ANTARA) - Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menyatakan turut berduka cita mendalam atas gugurnya Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Mayjen TNI Anumerta IGP Danny Nugraha Karya saat melaksanakan tugas di Beoga, Kabupaten Intan Jaya.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob, di Timika, Senin, mengatakan keluarga almarhum Mayjen IGP Danny Nugraha Karya kiranya diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi peristiwa duka cita tersebut.
"Kami dari Pemkab Mimika dan seluruh masyarakat Mimika turut berduka cita atas meninggalnya Mayjen IGP Danny Nugraha Karya, Kabinda Papua. Beliau gugur saat menjalankan tugas negara," kata Johannes.
Jenazah Mayjen IGP Danny Nugraha Karya pada Senin petang sekitar pukul 14.00 WIT telah diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin, Timika menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta dengan penerbangan pesawat Batik Air.
Sebelum diberangkatkan ke Jakarta, digelar upacara militer pelepasan jenazah almarhum Mayjen IGP Danny Nugraha Karya dipimpin oleh Pangkogabwilhan III Letjen TNI Agus Rohman bertempat di Aula Markas Komando Yonif 754 Raider/Eme Neme Kangasi Timika.
Hadir dalam kesempatan itu istri almarhum yang baru tiba di Timika pada Senin pagi, dan sejumlah petinggi TNI dan Polri di wilayah Papua, di antaranya Pangdam XVII/Cenderawasih Papua Mayjen TNI Ignatius Yogo, Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto, Bupati Mimika Eltinus Omaleng, dan Wabup Mimika John Rettob.
Almarhum Mayjen IGP Danny Nugraha Karya tertembak peluru gerombolan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua saat meninjau lokasi gedung sekolah SD yang dibakar KKB, di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Minggu (25/4).
Jenazahnya baru dievakuasi ke Timika pada Senin pagi menggunakan helikopter Caracal TNI AU.
Gugurnya Mayjen IGP Danny Nugraha Karya menambah panjang daftar korban kekerasan oleh gerombolan KKB Papua yang terjadi di wilayah Kabupaten Puncak dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Kekerasan oleh kelompok bersenjata Papua itu diawali dengan pembunuhan dua guru yang bertugas di SDI Beoga dan SMP Negeri Beoga masing-masing atas nama Oktovianus Rayo dan Yonathan Randen pada awal April lalu, diikuti dengan pembakaran gedung sekolah, rumah guru, dan rumah masyarakat.
Saat konsentrasi pasukan TNI dan Polri mengamankan wilayah Distrik Beoga dari teror KKB, kelompok bersenjata itu kembali berulah dengan melakukan pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru, Illaga, ibu kota Kabupaten Puncak.
Beberapa hari kemudian seorang pelajar SMA yang merupakan warga asli Illaga, juga gugur ditembak oleh KKB Papua.
Baca juga: Puan sampaikan duka cita meninggalnya Kabinda Papua
Baca juga: BIN tegaskan gugurnya Kabinda Papua tak surutkan semangat lawan KST
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021