Kupang (ANTARA News) - Yayasan Cinta Bahari Indonesia sebagai penyelenggara Sail Indonesia berencana akan membuka rute pelayaran baru bagi peserta di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, selain tujuh wilayah yang sudah menjadi agenda tetap untuk disinggahi.
Rute baru yang sudah direncanakan itu adalah Sabu Raijua, Rote Ndao, Sumba Timur dan Sumba Barat Daya, kata Ketua Dewan Pengurus YayasanCinta Bahari Indonesia (YCBI), Raymond T. Lesmana dalam percakapan dengan ANTARA News melalui telepon seluler, Sabtu.
"Untuk Sail Indonesia 2010 ini, kami rencana akan mencoba untuk membuka rute pelayaran baru ke empat titik di wilayah NTT yang kami pandang memiliki potensi untuk dijual ke dunia internasional melalui para peserta Sail Indonesia," katanya.
Menurut dia, tidak semua peserta Sail Indonesia diminta untuk menyinggahi titik-titik baru yang akan dibuka pada pelayaran tahun ini tetapi hanya beberapa peserta saja yang diarahkan untuk menyinggahi empat titik baru ini.
Di Pulau sabu Raijua, Sumba dan Rote, para peserta akan dipanduk untuk melihat kekayaan budaya yang dimiliki daerah-daerah ini untuk diceriterakan kembali kepada para peserta lainnya.
"Tidak perlu semua, tetapi paling tidak ada empat atau lima perahu yang diarahkan ke empat daerah baru ini. Mereka pasti akan menceriterakan kembali apa yang mereka lihat di daerah-daerah ini dan sudah pasti akan merangsang peserta lainnya untuk datang pada tahun-tahun mendatang," katanya.
Mengenai koordinasi dengan daerah, duia mengatakn tidak dilakukan secara resmi tetapi hanya melalui telepon.
Tujuannya agar pemerintah daerah bisa menyiapkan tempat berlabuh, sekaligus memberikan panduan bagi para peserta untuk bisa mengunjungi tempat-tempat yang dipandang memiliki nilai jual, katanya.
Para peserta Sail Indonesia dijadwalkan berangkat dari Darwin menuju Kupang, ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur pada 24 Juli mendatang.
Mereka dijadwalkan tiba di Kupang pada 27-28 Juli. Para peserta akan berada di Kupang selama seminggu sebelum melanjutkan perjalanan ke Alor, Lembata, Ende dan Labuan Bajo di Pulau Flores dan wilayah lain di Indonesia.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010