Departemen Kehakiman mengatakan, pria berusia 73 tahun itu juga tidak akan diberi kesempatan untuk mendapatkan pembebasan bersyarat.
Istrinya, Gwendolyn Steingraber Myers, yang juga didakwa dalam kasus mata-mata itu, dijatuhi hukuan 81 bulan penjara, demikian laporan AFP.
Pasangan itu mengaku bersalah tahun lalu setelah penangkapan mereka pada Juni 2009 karena tuduhan berkaitan dengan "hampir 30 tahun konspirasi untuk memberikan informasi pertahanan nasional AS yang sangat rahasia pada Republik Kuba", kata Departemen Kehakiman dalam satu pernyataan.
Dikenal sebagai "Agen 202", Myers pengaku bersalah November lalu atas tiga macam pengaduan yang dituduhkan padanya karena berkonspirasi untuk melakukan mata-mata dan dua tuduhan kecurangan kawat.
Istrinya, 72, dikenal sebagai "Agen 123" dan "Agen E-634", mengaku bersalah atas satu tuduhan berkonspirasi untuk mengumpulkan dan mengirim informasi pertahanan nasional.
Mereka juga setuju untuk kehilangan 1,7 juta dolar dari penjualan apartemen dan barang mereka lainnya.
"Selama hampir 30 tahun, pasangan itu dengan bangga melakukan mata-mata atas nama musuh asing yang sudah berjalan lama. Sekarang, mereka akan memikul tanggungjawab atas tindakan mereka," kata Pembantu Jaksa Agung untuk Keamanan Nasional David Kris.
"Hukuman mereka akan dijalani sebagai peringatan jelas pada yang lain yang mau mengkompromikan informasi rahasia paling sensitif negara kita."
Myers mulai bekerja di Deplu pada 1977 sebagai seorang instruktur kontrak di Institut Pelayanan Asing (FSI) badan itu di Arlington, Virginia.
Para bekas atasannya telah mencela kejahatannya.
"Kami percaya bahwa dalam kasus Kendall Myers ini, hukuman berat itu diperlukan karena sifat kejahatannya," kata jurubicara Deplu Philip Crowley.
"Ini pelanggaran serius atas keamanan nasional, dan dengan melakukan aksi mata-mata ia dengan menyedihkan telah melanggar kepercayaan yang diperikan padanya oleh Deplu dan rakyat Amerika."
Myers sesaat meninggalkan Washington tapi kemudian kembali dan memulai lagi pekerjaaannya pada institut itu. Dari 1988 hingga 1999, ia melakukan pekerjaan untuk Biro Intelijen dan Riset Deplu, di samping tugas-tugasnya di FSI.
Ia kemudian bekerja sebagai analis intelijen yang mengkhususkan diri pada masalah Eropa dan mendapat akses setiap hari pada "informasi bagian sensitif", menurut beberapa pejabat AS.
Para penuntut mengatakan pasangan itu telah direkrut oleh agen intelijen Kuba yang mengunjungi mereka pada 1979 di South Dakota.
(Uu.S008/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010