London (ANTARA News/AFP) - Seorang mengaku menjadi tentara nakal Afghanistan pembunuh tiga serdadu Inggris menghubungi jaringan berita BBC dan bersikeras bertindak sendiri, kata penyiaran itu.
Orang itu menyatakan melakukan serangan di propinsi Helmand, Afghanistan selatan, itu karena marah pada perilaku tentara Inggris.
Ia menyatakan bergabung dengan perlawanan Taliban setelah serangan senjata dan granat luncur atas pangkalan di Helmand pada Selasa.
Tiga anggota satuan Senapan Gurkha, termasuk komandan markas itu, Mayor James Bowman, dan Kopral Arjun Purja Pun dari Nepal tewas.
Tiga tentara Inggris itu tewas pada Selasa di Nahr-e-Saraj di propinsi Helmand, Afghanistan selatan, oleh seorang tentara Afghanistan, yang kemudian lari.
Tentara tewas itu adalah Gurkha, yang dibibit dari Nepal.
Kementerian Pertahanan dalam pernyataannya mengatakan, "Para prajurit itu tewas dalam serangan direncanakan oleh seorang anggota Angkatan Bersenjata Negara Afghanistan dengan menggunakan berbagai senjata."
BBC menyatakan pejuang Taliban menghubungi biro Kabul badan itu dan melalui perantara menyambungkannya dengan tersangka penembak berusia 21 tahun tersebut, Thalib Husain dari propinsi Ghazni, Afghanistan tengah.
Dalam percakapan telepon 10 menit, pria itu menuduh pasukan Inggris membunuh warga di Helmand, termasuk anak-anak.
Ketika ditanyakan kepadanya bahwa warga juga tewas dalam serangan Taliban, pria itu mengatakan kepada BBC bahwa Taliban berjuang untuk negara mereka.
Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001, karena menolak menyerahkan pemimpin Alqaida Osama bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah negara adidaya itu, yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.
Bukan pertama anggota pasukan keamanan Afghanistan membunuh pasukan Inggris atau asing. Lima tentara Inggris tewas dan enam luka sesudah seorang polisi Afghanistan menembaki mereka di sebuah pemeriksaan di Helmand pada November 2009.
Sebulan kemudian, seorang tentara Afghanistan menembak mati satu tentara Amerika Serikat dan melukai dua tentara Italia di pangkalan bersama NATO dan Afghanistan di Badghis, Afghanistan baratlaut.
Terjadi beberapa serangan lain oleh orang berseragam tentara dan polisi terhadap pasukan pemerintah dan asing.
Kematian itu menjadikan 317 jumlah tentara Inggris tewas di Afghanistan sejak 2001.
Pasukan mencoba beralih dari peran tempur ke pelatihan bagi pasukan setempat untuk mengambil alih tugas keamanan mereka.
Pasukan Inggris akan menyerahkan pengawasan wilayah bergolak Samin, Helmand, kepada pasukan Amerika Serikat pada ahir tahun ini, kata Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox pada Rabu.
Taliban, yang mengobarkan perang terhadap pasukan asing di Afghanistan, menyatakan pasukan Inggris ditarik akibat tekanan serangan pejuang.
"Itu merupakan awal dari kekalahan pasukan Inggris di Afghanistan," kata juru bicara Taliban Yousuf Ahmadi, yang membacakan pernyataan Mullah Omar, pemimpin kelompok gerilya tersebut.
"Kami mengalahkan mereka di Sangin. Mereka akan segera dikalahkan di wilayah lain Afghanistan," tambah Ahmadi melalui telepon dari tempat dirahasiakan.
Pasukan Inggris mengalami kekalahan terbesar di Sangin, tempat lebih dari 100 prajuritnya tewas di kota pasar itu dan daerah sekitarnya atau hampir sepertiga dari seluruh korban asal Inggris sejak tentara negara itu terlibat dalam perang di Afghanistan pada 2001.(*)
(B002/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010