Ayo nomor 22 waktunya sudah habis

Jakarta (ANTARA) - Warga Jakarta masih meminati Danau Sunter 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai tempat untuk menunggu berbuka puasa atau ngabuburit di akhir pekan.

Tepat pukul 16.57 WIB petang, sejumlah pengunjung sudah bertebaran membawa keluarga kecilnya untuk sekedar duduk di pinggir danau atau menaiki sepeda air berbentuk bebek (sepeda bebek).

"Ayo nomor 22 waktunya sudah habis, segera merapat ke dermaga karena waktunya 20 menit saja," demikian penjaja sepeda bebek dari pengeras suara yang terdengar di sekitar danau itu di Jakarta Utara, Minggu.

Adapun tarif menaiki sepeda bebek hanya Rp20.000.

Selain perahu bebek, ada juga yang menaiki perahu naga. Perahu itu awalnya bisa diisi belasan orang, namun karena pandemi maka satu perahu naga hanya diisi beberapa saja.

Seorang ibu rumah tangga beserta anaknya hingga remaja tampak diingatkan petugas untuk mematuhi protokol kesehatan seperti membawa masker dan menjaga jarak fisik, saat menaiki perahu naga itu.

Baca juga: Warga ramai kunjungi Danau Sunter Dua setelah kembali dibuka

Adapun tarif menaiki perahu naga Rp10.000 per orang untuk satu kali putaran danau.

Danau Sunter, yang luasnya 33 hektare, dibangun tahun 1970-an. Danau itu terbagi menjadi dua bagian, yakni Danau Sunter 1 di bagian barat yang berfungsi sebagai penampung air dan Danau Sunter 2 di timur untuk sarana rekreasi.

Sebuah pos pengawas juga didirikan di kawasan tersebut yang diisi lebih dari lima petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Mereka berjaga di pos itu untuk memastikan pengunjung menaati protokol kesehatan.

ANTARA mencoba menaiki wahana sepeda bebek yang nomor 22. Ketika kaki menjejak ke dalam, sepedanya goyang-goyang terbawa gelombang.

Baca juga: Para penjaga Danau Sunter

Untuk menjaga tetap seimbang, petugas yang menjajakan sepeda air itu menarik sepeda dengan seutas tali yang disangkutkan ke leher bebek.

"Ayo pelan-pelan, hati-hati," ujar dia sambil menjaga sepeda tetap seimbang.

Sensasi "bebek"
Kesusahan saat menaiki sepeda di dermaga pun terbayar oleh sensasi menyenangkan ketika sepeda bebek itu sudah dioperasikan. Caranya juga mudah, cukup dikayuh seirama kaki.

Kalau mau belok, kita bisa menarik tuas yang ada di tengah-tengah. Untuk belok kiri, tuas ditarik ke arah kanan. Sebaliknya untuk belok kanan, tuas ditarik ke arah kiri.

Sensasi menaiki sepeda air itu juga menjadi favorit pengunjung yang membawa anak kecil ke Danau Sunter 2.

Baca juga: Artikel - Warna-warni Danau Sunter

Seperti Yusma (65) yang mengaku membawa cucunya ke Danau Sunter untuk bermain tebak-tebakan warna dengan memakai Bahasa Inggris.

"Senang saja, cucu saya suka memperhatikan warna-warna sepeda bebeknya. Lalu dia menebak warnanya, itu yellow kalau sepedanya kuning. Itu orange, kalau sepedanya jingga, begitu," kata Yusma.

Dua puluh menit ternyata kaki lelah juga mengayuh.

Di sekitar danau juga terdapat warung yang menjajakan panganan berbuka puasa.

Untung tak jauh dari dermaga, ada penjual es kelapa muda yang menjual satu buah kelapa siap minum hanya Rp18 ribu.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021