Tentu di samping itu kita juga akan terus memberikan dukungan
Surabaya (ANTARA) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan sejumlah keluarga awak kapal selam Kapal Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402.
”Kedatangan saya ke sini mendapat perintah langsung dari Presiden Jokowi untuk bersilaturahim dengan keluarga awak KRI Nanggala-402," katanya dalam pertemuan yang dipusatkan di Markas Komando Armada (Koarmada) II Surabaya, Minggu.
KRI Nanggala-402, dengan kru sebanyak 53 orang dinyatakan tenggelam setelah sebelumnya hilang kontak saat latihan di Laut Bali, sejak Rabu, (21/4).
”Presiden menyampaikan rasa prihatin yang sedalam-dalamnya. Semoga diberi ketabahan, serta mudah-mudahan musibah ini bisa dilalui dengan baik," ucap Menko Muhadjir.
Secara pribadi, ia percaya bahwa Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebenarnya telah berupaya maksimal memberikan penguatan kepada keluarga awak KRI Nanggala-402.
“Perintah dari Presiden yang menugaskan saya untuk bersilaturahim langsung pada hari ini untuk memastikan bahwa penguatan mental kepada keluarga sudah diberikan. Tentu di samping itu kita juga akan terus memberikan dukungan," katanya.
Baca juga: Presiden: Upaya terbaik untuk awak KRI Nanggala masih akan dilakukan
Intinya, lanjut dia, Presiden Jokowi memberi penguatan mental kepada keluarga awak KRI Nanggala-402, di antaranya dengan memerintahkan dirinya sebagai Menko PMK dan Menteri Sosial Tri Rismaharini mendatangi langsung ke rumahnya masing-masing.
Sebelumnya, kapal selam buatan Jerman Barat tersebut hilang kontak saat berlatih penembakan rudal di perairan Bali.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudi Margono menjelaskan kontak terakhir kapal selam tercatat pada Rabu (21/4), pukul 03.00 WIB, sesaat sebelum menyelam. Hingga pukul 03.30 WIB, geladak haluan kapal selam tersebut masih bisa terlihat oleh tim sea rider dari jarak 50 meter.
Selanjutnya, mulai pukul 03.46 WIB KRI Nanggala-402 mulai menyelam dan tidak terlihat di permukaan air laut. Sejak saat itu, KRI Nanggala-402 tidak memberikan respons meski terus dimonitor.
Seharusnya, KRI Nanggala-402 muncul ke permukaan pada Rabu (21/4), pukul 05.15 WIB. Namun, hingga saat ini, keberadaan kapal selam tersebut masih dalam pencarian.
Yudo mengatakan komponen yang melekat di kapal selam dan diyakini bagian dari KRI Nanggala-402 telah menjadi temuan selama pencarian KRI Nanggala-402.
"Komponen tersebut berupa pelurus tabung torpedo, Grease (Pelumas Kapal Selam), alas untuk salat dan beberapa sponge yang mengecil," tuturnya.
Baca juga: Menag ajak masyarakat "melangitkan doa" untuk awak KRI Nanggala-402
Baca juga: MUI ajak umat gelar Salat Gaib untuk awak kapal selam Nanggala-402
Baca juga: Khofifah: Kami berduka, prajurit mayoritas warga Jatim
Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021