Beijing (ANTARA News) - China, Jumat bersiaga menunggu kedatangan Topan Conson, yang kekuatannya menurun menjadi badai tropis tetapi masih cukup kuat untuk menimbulkan kerusakan serius, sementara korban tewas meningkat akibat banjir di negara itu.
Air sungai-sungai yang meluap dan tanah longsor menewaskan 135 orang di seluruh China sejak awal Juli dan 41 orang lainnya hilang, kata media pemerintah, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Dengan negara itu bersiaga bagi terjadinya banjir terburuk dalam beberapa tahun belakangan ini, kedatangan Conson -- yang telah memutuskan aliran listrik dan menewaskan paling tidak 37 orang di Filipina -- akan menambah kesengsaraan penduduk.
Badan Risiko Badan Tropis menurunkan tingkat topan itu menjadi badai tropis, Kamis, walaupun demikian bisa kembali sama dengan kekuatan ketika bergerak melintasi Laut China Selatan menuju China dan Vietnam bagian utara.
Conson diperkirakan akan menghantam daratan Jumat malam, kata laman internet Risiko Badai Tropis.
Hujan pertama diperkirakan akan turun di Hainan, sebuah provinsi pulau lepas pantai China tenggara tempat 24.000 perahu penangkapan ikan dipanggil pulang ke pelabuhan itu.
Satu siaga oranye bagi gelombang tinggi sampai enam meter dikeluarkan untuk Laut China Selatan, dengan tinggi gelombang yang lebih rendah di lepas pantai Hainan dan provinsi Guangdong.
Pusat Prakiraan Lingkungan Maritim Nasional juga memperingatkan pemerintah-pemerintah lokal untuk meningkatkan usaha penanganan bencana.
Topan dan badai tropis secara tetap melanda Filipina, China, Taiwan dan Jepang dalam pertengahan kedua setiap tahun, mengumpulkan kekuatan dari air hangat dari Samudra Pasifik atau laut China Selatan sebelum biasanya melemah ketka melanda daratan.
Pemerintah-pemerintah lokal di Jepang Kamis merekomendasikan bahwa sekitar 300.000 orang dievakuasi dari rumah-rumah mereka sementara lebih dari 8.000 orang di pulau utama Flipina, Luzon dipindahkan ke tempat-tempat penampungan sementara.
Hujan yang turun di bagian-bagian lain China menunjukkan tanda sedikit mereda dan kehancuran dan bahaya terus meningkat.
Di provinsi Jiangxi, China timur saja, air di 12 waduk meluap setelah beberapa hari hujan lebat, yang menimbulkan banjir bandang dan menyebabkan pengevakuasian lebih dari 70.000 orang, kata kantor berita resmi Xinhua.
Secara keseluruhan 35.5 juta orang di seluruh China selatan terkena dampak hujan lebat itu, dan lebih dari 1,2 juta orang telah diungsikan.
(H-RN/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010