Bogor (ANTARA News) - Mengonsumsi daun torbangun (coleus amboinicus lour) dapat membantu kaum ibu yang sedang hamil atau menyusui memproduksi air susu lebih banyak dan lebih berkualitas bagi bayinya.
Itulah hasil penelitian Dosen Departemen Gizi Masyarakat dan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Rizal Damanik, yang mendapatkan penghargaan terbaik kedua dari Kementerian Pendidikan Nasional baru-baru ini.
"Alhamdulillah, saya berterima kasih atas penghargaan ini. Ini juga membuktikan bahwa tradisi mengkonsumsi daun torbangun memang bermanfaat," kata Dr Rizal ketika dihubungi ANTARA, Jumat.
IPB dalam malam penganugerahan bagi kalangan perguruan tinggi yang digelar Kementerian Pendidikan Nasional di Jakarta, Kamis malam, mendapat enam penghargaan tingkat nasional dari tujuh kategori, termasuk diantaranya karya Rizal Damanik.
"Ini juga menjadi indikator dari kinerja di IPB pada seluruh bagian, bukan hanya pada kalangan pendidik dan mahasiswa, tapi juga bidang pendukung lainnya seperti keuangan dan administrasi," kata Rektor IPB Prof Dr Herry Suhardiyanto.
Dr Rizal Damanik yang sudah cukup lama meneliti manfaat daun torbangun mengatakan, tumbuhan tersebut sudah terbukti secara ilmiah bermanfaat bagi ibu-ibu hamil dan menyusui untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.
Tahun 2003 ia sudah melakukan percobaan dengan membandingkan daun torbagun dengan moloco (yang mengandung bahan kimia dari extract plasenta sapi), dan fenugreek, yakni tanaman yang biasa dimanfaatkan orang Eropa untuk meningkatkan kualitas ASI.
Ternyata ASI dari kelompok ibu yang menggunakan daun torbangun itu yang terbaik.
"Sayangnya baru masyarakat Batak yang banyak memanfaatkan daun torbangun itu," katanya.
Tradisi ibu-ibu dari suku Batak dalam mengkonsumsi daun ini perlu dicontoh sehingga lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaatnya.
Daun torbangun merupakan jenis tanaman yang bisa tumbuh dimana-mana, bukan hanya di wilayah Sumatera Utama.
Daun torbangun juga ditanam di India dan Thailand. Namun tujuan penggunaannya berbeda-beda. Di India daun itu digunakan untuk bumbu kari, sedangkan di Thailand untuk obat bagi orang yang digigit ular.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Terus lah berkarya bagi bangsa ini.
Horas!