Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Agustus, merosot 42 sen menjadi ditutup pada 76,62 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea di London untuk penyerahan Agustus turun 58 sen menjadi 76,19 dolar per barel.
Keraguan tentang kekuatan pemulihan AS itu dipicu oleh laporan Kamis bahwa aktivitas manufaktur di negara bagian New York dan di daerah Philadelphialebih lebih lemah dari yang diharapkan bulan ini.
Laporan-laporan itu "mengecewakan" dan memberikan "bukti lebih lanjut bahwa pertumbuhan sektor manufaktur melambat," Barclays Capital Research mengatakan dalam catatan kepada kliennya.
Sentimen sudah berkurang Rabu malam setelah Federal Reserve mengatakan angka pertumbuhan AS dipangkas pada pertemuan pengaturan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juni.
Risalah rapat menunjukkan bahwa anggota dewan telah menurunkan target pertumbuhan mereka menjadi 3,0-3,5 persen tahun ini, turun dari 3,2-3,7 persen yang diperkirakan hanya beberapa bulan lalu, dan bahwa Fed sedang menimbang langkah-langkah baru untuk menjaga pemulihan yang terhuyung-huyung di AS pada jalurnya.
China Kamis mengatakan, pertumbuhan ekonominya telah melambat pada kuartal kedua, karena pengeluaran stimulus besar-besaran berkurang kembali dan bergerak untuk mengendalikan melonjaknya harga properti yang mulai menggigit.
Produk Domestik Bruto mempertahankan pertumbuhan dua digit-nya untuk ketiga kuartal berturut-turut, mengalami ekspansi 10,3 persen dalam tiga bulan sampai Juni, menurut biro statistik nasional.
Sebelumnya, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memompakan 40 persen minyak mentah dunia, Kamis memproyeksikan kenaikan 1,2 persen dalam pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2011.
Dalam laporan bulanan terakhirnya, OPEC mempertahankan proyeksinya untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia 2010 stabil pada 1,1 persen, atau 0,95 juta barel per hari (bph).
Untuk 2011, pertumbuhan akan sedikit naik menjadi 1,2 persen atau bertambah 1,0 juta barel per hari, "mencerminkan berlanjutnya kehati-hati tentang kecepatan dari pemulihan ekonomi global," kata OPEC.
(A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010