London (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia Dubai menahapkan pemulangan 35 tenaga kerja wanita (TKW) bermasalah sebanyak 14 penerbangan karena pada masa liburan musim panas ini sulit mencari tiket pesawat ke Indonesia.
Minister Counsellor Konsuler, Deddy Darussalam, dalam keterangannya kepada koresponden ANTARA London, Jumat mengatakan tahap pertama pemulangan TKW mulai 24 Mei lalu, dan tahap ke-14 (terakhir) pada hari Sabtu (17/7).
Berbekal surat keterangan jalan yang diterbitkan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai, TKW bermasalah setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Provinsi Banten, difasilitasi instansi terkait, termasuk Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri. Selanjutnya, mereka dibantu proses pemulangannya ke daerah asal TKW masing-masing.
Sementara itu, anggota Satgas "Citizen Service" KJRI Dubai, Soeharyo Tri Sasongko, mengatakan bahwa secara khusus bagi TKW yang sedang menderita sakit keras, staf Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu mendampingi mereka mulai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta hingga ke kampung halaman.
Konsul Jenderal RI Dubai Mansyur Pangeran memperkirakan di wilayah kerja KJRI Dubai yang meliputi enam emirat atau negara bagian saat ini terdapat kurang lebih 100.000 warga negara Indonesia, dan sekitar 80 persen lebih merupakan TKW yang berprofesi sebagai pekerja rumah tangga.
Dikatakannya bantuan pemulangan bagi para TKW tersebut merupakan perwujudan kepedulian dan keberpihakan KJRI Dubai terhadap TKW bermasalah.
Sebelum pulang ke Tanah Air, seluruh TKW yang selama ini berada di penampungan sementara KJRI Dubai menjalani proses penyelesaian hukum dan administrasi dengan otoritas terkait (imigrasi, kepolisian, agen penyalur lokal, dan majikan) di bawah bantuan dan mediasi KJRI Dubai.
Lebih lanjut Konjen Mansyur menyebutkan tenaga kerja wanita yang menghuni penampungan sementara KJRI Dubai masih tetap berkisar antara 120-an orang meski pihaknya telah memulangkan 35 TKW secara bertahap, mulai 24 Mei hingga 17 Juli 2010.
Hal itu terjadi karena jumlah TKW yang melarikan diri dari majikan selalu bertambah setiap harinya. "Atau, tidak sebanding dengan jumlah TKW yang dipulangkan," katanya menjelaskan.
Meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, seperti sumber daya, dan sarana penampungan yang tidak memenuhi, KJRI Dubai berusaha meningkatkan sistem pelayanan warga (citizen service), katanya.
Dia menjelaskan bahwa "citizen service" ini bertujuan memberikan bantuan pelayanan dan perlindungan kepada WNI dan BHI yang bermasalah secara terpadu yang bersifat cepat, tepat, murah, ramah, memuaskan, terbuka, dan bertanggung jawab.
"Kami juga melibatkan seluruh unsur yang ada di Perwakilan RI di luar negeri maupun instansi terkait di dalam negeri," demikian Mansyur Pangeran. ***3***
(ZG*D007/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010