Jakarta (ANTARA) -- Saat mengalami masalah keuangan mendesak, kebanyakan orang mungkin berusaha mencari solusinya dengan mengajukan pinjaman. Akan tetapi, karena tak mampu memenuhi sejumlah persyaratan yang dibebankan oleh bank. Seperti, syarat pemberian agunan dan riwayat kredit positif, sebagian orang merasa kesulitan untuk mengajukan pinjaman konvensional.

Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan keuangan berbasis digital atau fintech muncul dan menawarkan produk pinjaman secara online. Berbeda dengan pinjaman biasa, proses pengajuan pinjol jauh lebih mudah dan bisa dipenuhi oleh lebih banyak kalangan masyarakat.

Bayangkan saja, cukup dengan menyiapkan dokumen identitas diri, sebagai contoh, KTP, dan mengisi formulir pengajuan, Anda sudah bisa menjadi nasabah. Meski begitu, bagi Anda yang baru kali ini mengajukan pinjaman berbasis online, mungkin akan merasa bingung dengan alur ataupun platform pengajuannya.

Ya, karena seluruh proses pengajuannya dilakukan secara online, tak mengherankan jika sebagian orang merasa bingung saat pertama kali mengajukan pinjaman online. Kalau tak benar-benar memahami cara pengajuannya, risiko salah langkah dan menggunakan pinjaman online tak sesuai rencana mungkin saja terjadi. Oleh karena itu, sebelum mengajukan pinjaman dana secara online, ada baiknya untuk memahami beberapa hal penting berikut ini.

Tentukan Dana Pinjaman yang Dibutuhkan

Tips pertama yang wajib dilakukan saat akan mengajukan pinjol adalah menentukan terlebih dulu berapa besar dana yang akan dipinjam. Dengan syarat yang lebih ringan, Anda harus membayar beban bunga yang relatif lebih tinggi. Jika tak mempertimbangkan nominal dana pinjaman dengan matang, bukan tidak mungkin cicilannya malah berbuntut pada masalah keuangan yang baru lagi.

Selain itu, hanya gunakan dana pinjaman online untuk penuhi kebutuhan yang mendesak atau produktif saja. Kalau digunakan untuk kebutuhan lain yang tak terlalu penting atau krusial, apalagi bersifat konsumtif, dikhawatirkan keuangan tak mampu mengembalikan dana pinjaman tersebut.

Sebagai tips tambahan, usahakan jumlah seluruh cicilan yang Anda miliki setiap bulan tak lebih dari 30 persen gaji bulanan. Dengan begitu, kebutuhan penting lainnya, seperti, makan sehari-hari, tagihan listrik dan air, hingga menabung dan investasi tetap mampu Anda penuhi dengan lancar.

Pilih yang Legal dan Terpercaya

Tak kalah pentingnya, Anda juga harus memastikan bahwa platform pinjaman online yang dipilih legal dan terpercaya. Ya, memilih layanan pinjaman online tak boleh dilakukan secara sembarangan. Jangan mudah terlena dengan penawaran iklan pinjaman online ilegal yang tak jelas siapa pengirim atau lembaga keuangan yang menaunginya, terutama yang banyak bersliweran via pesan singkat atau media sosial.

Yang utama, selalu cek status terdaftar Otoritas Jasa Keuangan atau OJK pada aplikasi atau perusahaan fintech yang meluncurkan fasilitas pinjaman online. Jika terbukti mengantongi status tersebut, apalagi telah memiliki izin usaha dari OJK, artinya layanan tersebut legal dan aman untuk dimanfaatkan. Sebab, segala kebijakan dan ketentuan pinjaman, seperti, beban bunga, jangka waktu pelunasan, hingga keamanan nasabah telah dijamin dan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku.

Cermati Seluruh Syarat dan Ketentuannya

Mudahnya syarat pengajuan pinjaman online tak berarti Anda harus mengabaikan dan tak membacanya sama sekali. Pasalnya, pada syarat dan ketentuan tersebut, Anda dapat mengetahui segala hal penting seputar kontrak pinjaman. Seperti, tingkat bunga yang dibebankan, tenor pelunasan, tanggal jatuh tempo, dan banyak lagi lainnya.

Jika sampai melewatkannya dan asal membubuhkan hitam di atas putih, Anda sangat berisiko terjebak pada layanan yang salah dan tak sesuai dengan kondisi keuangan. Untuk itu, sebelum menyetujui kontrak pinjaman online, pastikan terlebih dahulu tak ada ketentuan atau kebijakan yang mampu merugikan Anda sebagai pihak nasabah.

Cek Dulu Bunga Pinjaman dan Segala Biaya Tambahan yang Dibebankan

Tak hanya berlaku pada pinjaman online, Anda perlu mencermati bunga dan juga segala biaya tambahan yang dibebankan oleh pihak pemberi pinjaman. Pasalnya, kedua hal tersebut memiliki pengaruh sangat besar terhadap total dana yang harus Anda kembalikan nantinya.

Tergantung dari kebijakan pihak penyedia layanan, dana yang dipinjam, serta tenor pelunasan, bunga pinjaman online bisa sangat bervariasi. Akan tetapi, sebagai patokan, pastikan tingkat bunga yang dibebankan tak melebihi regulasi yang diterbitkan oleh OJK, yakni, tak lebih dari 0,8 persen per hari, atau 24 persen per 30 hari.

Mudah dan Praktis, Tetap Pertimbangkan Keputusan Mengajukan Pinjaman Online dengan Matang

Selayaknya sebilah pisau bermata dua, pinjaman online dapat menjadi penyelamat, sekaligus pengacau keuangan tergantung dari bagaimana cara Anda memanfaatkannya. Jika diajukan secara bijak, yakni untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan produktif, menentukan nominal pinjaman dengan matang, dan memilih layanan yang terpercaya, kecil kemungkinan pinjaman online akan menjerumuskan Anda. Sebaliknya, jika tak waspada dan mengajukan secara asal-asalan, risiko pinjaman online untuk mengacaukan keuangan akan menjadi sangat tinggi.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021