Jakarta (ANTARA) - Saat ini pilihan untuk merapikan gigi tak semata menggunakan kawat gigi tradisional tetapi juga dengan clean aligner yang diklaim lebih nyaman ketimbang kawat gigi.
"(Clean aligner) bisa lepas pasang, saat gosok gigi dan makan bisa dilepas. Jadi gosok gigi bisa bersih. Behel harus dipasang oleh dokter," ujar Founder sekaligus CMO Rata, drg. Deviana Maria dalam sebuah acara daring, ditulis Sabtu.
Dia mengatakan, Rata sebagai sebuah label clean aligner lokal berusaha menghadirkan solusi yang lebih baik untuk mereka dengan kebutuhan spesifik gigi memanfaatkan teknologi AI.
Cara kerja alat ini yakni menggerakkan gigi perlahan ke posisi yang ideal. Kemudian, dengan menggunakan beberapa nomor aligner dan diganti setiap 7-10 hari, gigi akan bergerak 0,25 mm setiap nomornya sampai gigi bergerak ke posisi yang diinginkan.
Harga yang ditawarkan untuk produk yang terbuat dari plastik bening ini sekitar 70-80 persen lebih murah dibandingkan merek aligner dari luar negeri dan kawat gigi.
"Hasilnya sesuai video 3D. Gigi di-scan dikasih video pergerakan gigi, jadi jaminan gigi rata. Kalau belum sesuai video, aligner ditambah. Penggunaan Rata tergantung kasus gigi masing-masing orang, setelah dinilai dokter," tutur Deviana.
Menurut dia, tidak ada batasan usia bagi pengguna clean aligner. Dokter akan menilai dulu kondisi gigi dan mulut calon pengguna. Bila ditemukan permasalah gigi semisal karang gigi maka dibersihkan dulu, gigi berlubang ditambal sebelum dokter meresepkan clean aligner yang waktu pemakaiannya tergantung kasus gigi, tetapi rata-rata 3-6 bulan.
Saat ini, terdapat sekitar 30 klinik Rata di Indonesia mencakup Jakarta, Denpasar, Tangerang, Batam, Bekasi, Depok, Medan dan Surabaya yang memberikan jasa perawatan gigi seperti pemeriksaan mulut, pembersihan karang, memutihkan gigi dan layanan-layanan kesehatan mulut lainnya.
Lebih lanjut, Rata melalui kampanye #Dare2Choose mendorong masyarakat untuk berani mengutarakan opini, mengambil keputusan, dan bermimpi tanpa batas.
"Dengan senyuman mereka yang indah, mereka pun dapat terus menginspirasi dunia mereka untuk optimis menjalankan hari, sebuah semangat yang dengan bangga kami dorong dan dukung di masa yang sulit ini," demikian kata Deviana.
Baca juga: Bahayakah menggunakan behel terlalu lama?
Baca juga: Kesalahan yang sering dilakukan pengguna behel
Baca juga: Penyebab bau mulut, penumpukan sisa makanan hingga kawat gigi
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021