Penggagas Tortea, Guru Besar IPB dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Muhammad Rizal Martua Damanik mengatakan, pihaknya telah menginisasi Gerakan 1.000 Tortea bagi ibu-ibu menyusui di seluruh Indonesia.
"Gerakan ini merupakan bentuk dukungan program program Percepatan Penurunan Stunting yang dipelopori oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN)," ujarnya dalam webinar bertajuk "1.000 Tortea untuk Ibu ASI Indonesia", Sabtu.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2017, Indonesia menempati peringkat keempat sebagai negara dengan tingkat stunting tertinggi setelah India, Nigeria, dan Pakistan. Oleh karena itu, pemerintah berambisi menurunan angka stunting yang saat ini sebesar 28 persen ke angka 14 persen dalam dari 2021 hingga 2024.
Damanik melanjutkan, sebagai tanaman asli Indonesia, torbangun telah lama dikonsumsi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di tanah Sumatera Utara, untuk meningkatkan produksi ASI.
Bahkan, mengacu pada hasil riset IPB, kenaikan volume ASI ibu yang mengkonsumsi torbangun rata-rata 65%, jauh dibandingkan suplemen lainnya seperti kapsul fenugreek (20 persen) dan Maloco+b12 (10%).
"Hasil riset ini juga telah dimuat di Formularium Obat Herbal Indonesia dan Handbook of Dietary and Nutritional Aspects of Human Breastmilk pada 2013. Jadi, sudah tidak perlu diragukan lagi," tambahnya.
Progres distribusi Gerakan 1.000 Tortea telah mencapai 70% sejak diluncurkan awal 2021, yang telah menjangkau Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, dan Maluku Utara.
"Semoga dalam waktu dekat, (distribusinya) dapat rampung 100 persen dan menjangkau lebih luas lagi," tukasnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021