Saham-saham berbalik naik menyusul aksi jual pada Kamis (22/4/2021) ketika laporan bahwa Presiden AS Joe Biden berencana untuk melipatgandakan pajak capital gain membuat....
New York (ANTARA) - Wall Street menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mendorong S&P 500 mendekati rekor penutupan tertinggi, setelah data pabrik dan penjualan rumah baru menggarisbawahi ekonomi yang sedang booming sementara saham-saham megacap naik mengantisipasi laporan keuangan yang kuat minggu depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 227,59 poin atau 0,67 persen, menjadi menetap di 34.043,49 poin. Indeks S&P 500 bertambah 45,19 poin atau 1,09 persen, menjadi berakhir di 4.180,17 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 198,40 poin atau 1,44 persen, menjadi ditutup pada 14.016,81 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor keuangan dan teknologi masing-masing terdongkrak 1,85 persen dan 1,44 persen, berada di antara kelompok dengan kinerja terbaik. Sementara itu, sektor utilitas dan kebutuhan pokok konsumen merosot.
Baca juga: Indeks saham Wall Street dibuka bervariasi
Saham-saham berbalik naik menyusul aksi jual pada Kamis (22/4/2021) ketika laporan bahwa Presiden AS Joe Biden berencana untuk melipatgandakan pajak capital gain membuat takut investor. Analis membantah penurunan sebagai reaksi spontan dan menunjuk ke prospek yang kuat.
Ketika tiga indeks utama Wall Street melonjak, volatilitas pasar CBOE atau indeks "ketakutan" jatuh hampir 10 persen sebagai tanda merosotnya kecemasan investor tentang risiko di masa depan.
Perusahaan-perusahaan memberikan panduan setelah tetap diam selama pandemi, sementara imbal hasil obligasi yang lebih rendah dan hasil keuangan yang mengalahkan perkiraan mendorong reli, kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York.
“Ada banyak antisipasi tentang apa yang akan datang,” katanya. “Kami telah melihat laporan aktual mengalahkan ekspektasi yang sangat tinggi ini. Imbal hasil obligasi kembali turun, itu sangat positif bagi teknologi."
Baca juga: Wall Street jatuh, Indeks Dow Jones anjlok hingga 321,41 poin
Laba-laba emiten menjadi pusat perhatian minggu depan ketika 40 persen dari laporan kapitalisasi pasar S&P 500 pada Selasa (27/4/2021) hingga Kamis (29/4/2021), termasuk teknologi dan kelas berat terkait seperti Microsoft Corp, induk Google Alphabet Inc, Apple Inc dan Facebook Inc.
Nama-nama itu, termasuk Amazon.com Inc, memasok kenaikan terbesar untuk reli berbasis luas di mana kenaikan saham dengan mudah melampaui penurunan.
Harapan untuk hasil perusahaan terus meningkat dalam beberapa minggu terakhir dibandingkan dengan penurunan yang biasa terjadi saat musim laporan keuangan mendekat. Laba kuartal pertama diperkirakan melonjak 33,9 persen dari setahun lalu, tingkat kuartalan tertinggi sejak kuartal keempat 2010, menurut data IBES Refinitiv.
Aktivitas pabrik AS semakin meningkat pada awal April. PMI manufaktur AS dari IHS Markit meningkat menjadi 60,6 pada paruh pertama bulan ini, angka tertinggi sejak seri tersebut dimulai pada Mei 2007.
Dalam tanda lain dari permintaan konsumen yang kuat, penjualan rumah baru keluarga tunggal AS rebound lebih dari yang diharapkan pada Maret, kemungkinan didorong oleh kekurangan akut rumah yang sebelumnya dimiliki di pasar.
Ron Temple, kepala ekuitas AS di Lazard Asset Management, mengatakan ekonomi AS akan membukukan pertumbuhan terkuat dalam 50 tahun, dengan pertumbuhan lebih dari 6,0 persen tahun ini maupun tahun depan.
Federal Reserve akan membiarkan ekonomi berjalan lebih panas daripada di masa lalu, menambah prospek pertumbuhan tinggi.
"Investor secara bertahap mulai menyadari besarnya simpanan yang berlebihan, permintaan yang terpendam dan implikasi dari gelombang besar stimulus fiskal," kata Temple.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021