Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Kamis siang, relatif stabil karena pelaku pasar sangat berhati-hati setelah keluarnya data penjualan ritel AS yang melemah.
Rupiah hingga sesi pertama perdagangan berakhir, berada pada 9.045/9.055 per dolar AS, relatif stabil dibanding dan hanya melemah lima poin dari posisi penutupan hari sebelumnya 9.040/9.050.
Direktur Retail Banking Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, merosotnya saham-saham di Wall Street memberikan pengaruh negatif terhadap pasar.
Pelaku pasar terlihat segan untuk pasar, mereka cenderung melepas saham-saham murah dalam jumlah yang kecil, katanya.
Merosotnya saham-saham di AS, lanjut dia, karena penjualan ritel AS selama Juni 2010 turun 0,5 persen dari Mei lebih buruk dari prakiraan analis sekitar 0,2 persen.
"Data penjualan ritel Juni menunjukkan bahwa perekonomian AS masih tak menentu," ucapnya.
Kostaman Thayib mengatakan, rupiah sebenarnya berada dalam posisi yang aman karena pergerakannya dijaga oleh Bank Indonesia agar tidak berada jauh maupun melewati 9.000 per dolar.
Akibatnya pergerakan kedua mata uang itu baik rupiah maupun dolar berada dalam kisaran sempit, ucapnya.
Meski demikian, lanjut dia rupiah diperkirakan masih bisa naik lagi, asalkan muncul faktor positif dari internal yang cukup kuat.
"Kami optimis masih ada peluang bagi rupiah untuk bisa mendekati angka 9.000 per dolar, ucapnya.
Peluang rupiah untuk naik lagi, lanjut dia sebenarnya tetap ada namun kapan waktunya untuk meningkat masih belum dapat dipastikan.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010