Asahan, Sumut (ANTARA News) - Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) elum maksimal karena sebagian besar guru tidak memiliki latar belakang dunia pendidikan, belum sarjana dan berstatus honorer.

"CBSA itu semakin tidak bisa diterapkan karena sistem itu nyatanya hanya diketahui secara teori, bukan praktik," kata Project Manager Tanoto Foundation dari Asian Agri, Dewi Susanti, di Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumut, Kamis.

Akibatnya, siswa Indonesia khususnya sekolah negerii, masih sebatas bisa membaca, menjawab pertanyaan, tetapi tidak memahami apa yang diajarkan.

"Melihat kondisi itulah, Tanoto memberikan pelatihan ke guru dengan cara langsung praktik," katanya.

Manager CSR Asian Agri Lamsaudin Situmeang mengatakan, awalnya manajemen masih fokus pada bantuan fisik seperti perbaikan bangunan sekolah dan bantuan peraga, tetapi sejak 2008 fokus berubah ke peningkatan pendidikan guru.(*)

ANT/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010