Malang (ANTARA News) - Para pemain Arema Indonesia menyatakan kesiapannya untuk "menerkam" Persib Bandung pada babak delapan besar Piala Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Minggu (18/7).
Manajer Arema Indonesia Mudjiono Mudjito, Kamis, memastikan kesiapan para pemain tersebut setelah menggelar pertemuan dengan pemain, tim pelatih, manajemen, Ketua Yayasan Arema HM Nur yang dihadiri oleh Pembina Yayasan Arema Indonesia Andi Darussalam Tabusala.
"Para pemain sudah menyatakan kesediaannya dan berjanji akan bermain bagus dan siap mengalahkan Persib Bandung pada leg pertama babak delapan besar di Stadion Kanjuruhan," tegas mantan manajer Persema Malang tersebut.
Sejak akhir Juni 2010, 11 pemain Arema Indonesia yang berakhir masa kontraknya melakukan aksi mogok latihan. Sekitar satu pekan mereka mogok, akhirnya seluruh pemain dan pelatih juga melakukan hal yang sama karena gaji bulan Juni dan bonus juara belum dibayar oleh manajemen.
Berbagai upaya dilakukan oleh manajemen untuk "merayu" para pemain tersebut untuk kembali berlatih sebagai persiapan menghadapi Persib Bandung pada babak delapan besar, baik melalui telepon untuk pemain di luar Malang maupun mendatangi satu per satu bagi pemain yang berdomisili di Malang.
Puncak aksi mogok pemain terjadi saat uji coba melawan Blitar Selection, Sabtu (10/7). Sebelumnya pemain bersedia datang untuk meladeni tim dari Blitar itu, namun ternyata tidak datang dan tim pelatih akhirnya memanggil pemain Arema U-21 agar uji coba tetap berlangsung.
Lebih lanjut Mudjiono mengakui, sebelumnya memang ada masaLah di internal Arema Indonesia, namun sekArang sudah beres dan antara pemain dengan manajemen juga sudah saling memaafkan.
"Mereka (pemain) juga berjanji akan menghadapi Persib Bandung dengan maksimal dan berupaya memenangkan leg pertama menghadapi tim berjuluk `Maung Bandung` itu," tegasnya.
Sementara asisten pelatih Arema Indonesia Liestiadi menyatakan, pihaknya akan mengasah permainan cepat untuk mengimbangi kecepatan para Persib Bandung.
Ia mengakui, persiapan menghadapi Persib Bandung tersebut memang agak terkendala karena sejumlah pemain tidak dapat mengikuti latihan dalam beberapa kali sesi latihan rutin.
"Kami hanya punya waktu efektif latihan hanya tiga hari saja dan untuk membentuk kerangka tim kami juga masih menunggu kedatangan pelatih kepala Robert Rene Alberts dari Malaysia," katanya.
Persiapan Arema Indonesia sebagai juara Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 sangat minim karena masalah internal pemain dengan manajemen tim berjuluk "Singo Edan" itu.
Masalah tersebut dipicu belum dibayarnya gaji pemain pada Bulan Juni dan bonus juara yang dananya memang belum turun dari PT Liga Indonesia sebesar Rp2 miliar.
Menurut rencana, latihan yang digelar Kamis (15/7) hari ini akan ditangani langsung oleh Robert Rene Alberts yang baru tiba di Malang, Rabu (14/7) malam.(E009/R007)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010