Kegiatan sosial tersebut dilaksanakan lewat Program Aksi Sedekah Tanpa Batas dan Sahabat Guru Indonesia serta Wakaf Modal Usaha Mikro (WMUM) selama bulan Ramadhan ini.
“Bantuan biaya hidup ini merupakan bentuk apresiasi kepada guru yang telah mengabdikan dirinya di dunia pendidikan. Dedikasi guru-guru yang sudah mengabdikan dirinya perlu mendapatkan perhatian,” kata Kepala Cabang ACT Sulteng Nurmarjani Loulembah di Kota Palu, Jumat sore.
Baca juga: ACT Sulteng ajak umat beramal via Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan
Ia menyebutkan bantuan tersebut menyasar guru honorer prasejahtera dan pelaku usaha mikro di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Tolitoli . Mereka berharap bantuan dan perhatian kepada guru honorer tersebut dapat terus berlanjut dan meluas sampai ke semua daerah di provinsi itu.
"Selain memberikan bantuan kepada guru honorer, ACT Sulteng bersama Global Wakaf turut mewakafkan modal usaha bagi para pelaku usaha mikro. Ada 21 pelaku usaha mikro yang tersebar di Palu, Sigi dan Donggala yang sudah menjadi penerima manfaat dari program WMUM," ujarnya.
Baca juga: ACT salurkan bantuan kepada korban banjir bandang Sigi Sulteng
“Di antara penerimanya adalah Emiliah Hasan di Desa Sibalaya, dan Sini Jari di Desa Binangga,” Katanya.
Nurmarjani menjelaskan, program tersebut sebagai salah satu bentuk solusi dalam menghadapi pandemi di tengah Ramadan tahun ini. Nantinya pihaknya menggunakan metode skema bergulir dalam merealisasikan program tersebut.
Baca juga: ACT Sulteng terjunkan relawan dan bantuan untuk korban gempa Sulbar
Harapannya para penerima manfaat memiliki keinginan kuat untuk membangun usahanya lebih maju.
“Olehnya kami mengajak kepada para dermawan untuk selalu membersama mereka, salah satunya bisa melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro ini. Semoga dengan hadirnya amanah para dermawan dapat membuat mereka kembali berdaya seperti sebelumnya,” ucapnya.
Baca juga: ACT Sulteng gagas gerakan "Bangkit Bangsaku" bantu pangan warga
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021