IMF menyerukan reformasi fiskal "mulai tahun berikutnya berpusat di sekitar meningkatkan secara bertahap pajak konsumsi."
Pihaknya juga menyerukan untuk langkah-langkah menjadi "diikuti dengan penurunan berkelanjutan defisit struktural primer pada dekade berikutnya."
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan pada pra-pemilihan berbicara tentang reformasi pajak, termasuk menaikkan pajak konsumsi, dan selanjutnya dipandang sebagai alasan utama di balik kekalahan pemilihan Partai Demokrat Jepang (DPJ) di pemilihan majelis tinggi parlemen pada Minggu lalu.
Koran survei menemukan bahwa hampir dua pertiga dari responden menyokong perdebatan tentang menaikkan pajak penjualan untuk memperbaiki keuangan publik, yang telah melihat utang publik melonjak hampir dua kali ukuran ekonomi.
IMF mengatakan krisis utang di Eropa telah menimbulkan ketidakpastian "dan risiko penurunan" sekitar prospek ekonomi Jepang dan mempertajam fokus pada masalah utang besar-besaran, IMF mengatakan dalam sebuah laporan setelah konsultasi tahunan dengan Tokyo.
Membawa turun utang publik negara itu, salah satu yang tertinggi di antara ekonomi maju pada 110 persen dari produk domestik bruto, "akan memerlukan penyesuaian besar dan berlarut-larut yang akan membuat lebih dipercaya oleh peningkatan awal pajak konsumsi," kata IMF yang berbasis di Washington.
Dana menyerukan untuk sebuah "aturan fiskal yang menampilkan penutupan utang publik dan target surplus primer," mengatakan hal itu bisa memperkuat kredibilitas dan kunci dalam kenaikan fiskal. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010