Denpasar (ANTARA News) - Ratusan pakar dan akademisi dari berbagai negara bertemu guna membahas isu kesenjangan di negara-negara maju dan miskin yang mengakibatkan ketimpangan dalam pelbagai sektor kehidupan.
Sedikitnya utusan dari 48 negara dari kawasan Asia, Amerika dan Afrika, bertemu dalam kongres internasional ilmu administrasi yang dibuka Wakil Presiden Boediono di Hotel Westin, Nusa Dua, Rabu malam.
"Dalam kongres ini dipaparkan 229 makalah para pakar, akademisi dan praktisi dalam bidang ilmu administrasi negara, administrasi pembangunan dan manajemen," kata Kepala Lembaga Administrasi Negara, Asmawi Rewansyah saat pembukaan Kongres Internasional Ilmu Administrasi (IIAS & IASIA) ke-28.
Disampaikan Asmawi, latar belakang pertemuan itu adalah untuk menjawab berbagai persoalan yang muncul di negara miskin dan berkembang yang mengalami ketimpangan cukup mencolok dengan negara kaya atau maju.
Para peserta, ujar dia, akan mencoba mencari akar permasalahan terjadinya ketimpangan antar negara di dunia tersebut apakah disebabkan kesalahan paradigma pembangunan atau karena faktor lainnya.
"Instrumen kebijakan spesifik apa yang telah dan layak dikembangkan dalam rangka mengurangi kesenjangan tersebut," tandasnya.
Selain itu, peserta juga akan melihat sejauh mana efektivitas dan aspek-aspek mana yang menimbulkan kesalahan seperti dalam hal pengelolaan pemerintahan ataukah pilihan strategi yang diambil.
"Apakah ada pengelolaan pemeritahan "governance" yang kurang memperhatikan aspek-aspek pemerataan dan keberpihakan terhadap masyarakat luas? Ini semua akan dibahas para peserta kongres," sambungnya.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri 541 peserta dari 48 negara dengan peserta luar negeri terbanyak dari China sebanyak 37 orang, Afrika Selatan 34 orang.
"Semua makalah tersebut dibahas dalam diskusi panel, workshop, working groups dan plenary session guna lebih mempertajam isu-isu yang akan dibahas," kata Asmawi menerangkan.
Selain pembahasan tersebut, peserta juga akan mengikuti kegiatan sosial bersama pendamping kongres dengan mengunjungi sejumlah obyek wisata alam dan budaya yang ada di Pulau Dewata.
Kongres International Institute of Administrative Sciences (IIAS) dan International Asssociation of Schools and Institutions of Administration (IASIA) bertepatan dengan hari ulang tahun ke-80 IIAS.
Hadir dalam acara tersebut Presiden IASIA Prof Allan Rosenbaum dan Presiden IIAS, Prof Franz Strehl. (PSO-166/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010