Jakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas (PT) Jamsostek dan Perum LKBN ANTARA siap untuk mengeksplorasi kerja sama dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya jaminan sosial sebagai katup ekonomi bangsa.
"Jamsostek sebagai katup ekonomi bangsa dan katup penyelamat pekerja menjadi mitra strategis bagi kami untuk bekerja sama," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Achmad Mukhlis Yusuf dalam acara bedah buku Jamsostek di Kantor Pusat LKBN ANTARA Jakarta, Rabu.
Menurut dia, penjajakan kerja sama Jamsostek dengan ANTARA saat ini masih terus dibicarakan.
"Kerjasama ini nantinya tidak semata-mata bisnis, namun juga bagaimana hal ini menguntungkan pekerja maupun masyarakat Indonesia pada umumnya," katanya.
Menurut dia, peran lembaga Jamsostek ke depan tidak hanya sebagai jaminan sosial bagi para pekerja, namun juga telah merambah menjadi penopang sektor ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.
"Dengan dana yang dimiliki, maka Jamsostek bisa menjadi salah satu lembaga yang turut berperan lebih baik terhadap perekonomian," katanya.
Direktur Utama PT Jamsostek Persero, Hotbonar Sinaga, mengatakan peran Jamsostek kini tidak lagi mencukupi sebagai pembayar upah di hari tua ataupun untuk biaya perawatan kesehatan pekerja.
"Kini peran kami sudah melampaui itu, bahkan ke depan dirancang agar Jamsostek lebih berperan bagi peningkatan kesejahteraan pekerja dan masyarakat," katanya.
Ia mencontohkan Jamsostek saat ini membidik kemitraan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya melalui kerja sama dengan toko-toko penjual sembako.
"Mereka yang menjadi anggota Jamsostek nantinya bisa mendapatkan sembako yang lebih murah," katanya.
Ia berharap kerja sama dengan ANTARA dapat menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya jaminan sosial sehingga masyarakat semakin sadar akan keperluan perlindungan untuk dirinya.
"Sebagai Kantor Berita ANTARA, memiliki peran vital dalam `menyuplai` informasi ke masyarakat betapa perlunya kesadaran masyarakat dalam memperoleh jaminan sosial," katanya.
Peran Lebih Besar
Ketua Serikat Pekerja ANTARA (SPA) Miskhudin Taufik mendukung kerja sama antarlembaga tersebut. Namun, peningkatan kerja sama ini tidak boleh meninggalkan kepentingan pekerja.
"Jamsostek sebagai katup ekonomi nasional perlu disosialisasikan. Begitu pula, dengan kesejahteraan para karyawan juga perlu dipikirkan," katanya.
Dewan Penasihat SPA Theo Yusuf mengatakan Jamsostek harus membangun kepercayaan di masyarakat.
"Apa pun yang dilakukan Jamsostek tanpa disosialisasikan secara benar dan baik akan sia-sia," katanya menegaskan.
Dikatakan, usaha seperti pemberian subsidi uang muka rumah bagi pekerja yang kurang mampu, pemberian jaminan ketika krisis, uang santunan kepada para wartawan yang meninggal dunia saat bekerja, tidak dilihat masyarakat sebagai usaha nyata Jamsostek.
Selain itu, dia mengemukakan dengan dana kelolaan Rp90 triliun harus berperan lebih luas. "Jamsostek harus menjadi anchor (penarik) untuk menjalankan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang memungkinkan buruh tani dan tukang becak, pembantu rumah tangga bisa mendapatkan jaminan sosial," katanya.
Menurut dia, Jamsostek ke depan, tidak lagi cocok menjadi perseroan (PT) yang mengejar keuntungan. "Harus diubah menjadi badan layanan umum di bawah Presiden langsung atau DPR," katanya. (*)
(T.M041/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010