Padang (ANTARA News) - Plan International, LSM internasional yang bergerak dalam bidang kesejahteraan anak, telah membangun 270 rumah sementara di lima desa di Kecamatan Pariaman Utara, pascagempa Sumatera Bara, 30 September 2009.
"Sampai akhir Juni 2010, Plan juga mendirikan 10 sekolah darurat serta menyediakan berbagai paket peralatan belajar anak-anak dan paket peralatan mengajar untuk guru," kata Pimpinan Plan International Nigel Chapman, di sela kunjungannya ke Pariaman, Sumbar, Rabu.
Di bidang kesehatan, lanjutnya, Plan Indonesia berkontribusi dengan menyediakan dua unit klinik berjalan, yang melayani tiga ribu lebih pasien.
Untuk fasilitas sanitasi yang baik, hingga akhir Juni 2010 Plan Indonesia telah membangun sedikitnya 70 unit instalasi air bersih dengan 62 sumur bor, yang tersebar di 21 desa di Kecamatan Pariaman Utara.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, gempa bumi yang terjadi pada 2009 itu menimbulkan korban jiwa di seluruh Sumbar sebanyak 1.117 orang, luka-luka 2.900 dan mengungsi 410 orang.
Selain itu, tercatat lebih dari 200.000 rumah rusak berat dan sedang, dan 78.604 rumah rusak ringan.
Dia menjelaskan, sejak hari pertama gempa mengguncang Sumbar, Plan Indonesia hadir di tengah masyarakat Pariaman untuk misi bantuan kemanusiaan.
Kegiatan itu mencakup pendistribusian barang-barang nonpangan yang dimanfaatkan oleh lebih dari 5.000 keluarga, pembangunan sekolah darurat, pembangunan rumah tumbuh, pengadaan air bersih, serta upaya pemulihan psikososial anak-anak.
Menurut Nigel Chapman, dalam keadaan rumah yang hancur atau di pengungsian, anak-anak dan kaum perempuan adalah kelompok yang paling rentan menghadapi resiko.(*)
(T.U002/s018/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010