Malang, 14/7 (ANTARA) - Permintaan minyak tanah di Kawasan Malang Raya yang terdiri dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu meningkat, seminggu terakhir.
Ketua Himpunan Swasta Minyak dan Gas Kawasan Malang Raya Rizal Pahlevi, di Malang, Rabu, ketika dikonfirmasi mengatakan, dirinya yang membawahi delapan agen gas dan minyak tanah di Malang Raya mencatat kebutuhan minyak tanah mengalami peningkatan dua kali lipat.
Menurut dia, peningkatan itu bisa jadi terkait adanya sejumlah peristiwa ledakan elpiji di Malang Raya, sehingga masyarakat merasa khawatir dan beralih kembali ke minyak tanah nonsubsidi.
Rizal menyebutkan, kebutuhan minyak tanah bagi masyarakat sebelum banyaknya peristiwa ledakan mencapai 5 ribu liter per minggu, dan sekarang menjadi 10 ribu liter per minggu.
"Iya, banyak yang membeli minyak tanah dalam seminggu terakhir ini, sehingga stok 5 ribu liter per minggu masih kurang. Maka saya menyediakan 10 ribu liter per minggu," katanya.
Ia menjelaskan, meningkatnya permintaan minyak tanah itu berakibat pada penurunan penjualan gas elpiji, khusunya untuk ukuran 3 kilogram.
Dia menyebutkan, untuk kawasan Malang Raya penjualan elpiji ukuran 3 kilogram turun dari 80 ribu menjadi 76 ribu tabung per harinya, atau turun sekitar lima persen.
Setiap hari, penjualan elpiji 3 kilogram mencapai 80 ribu tabung, namun saat ini turun antara 71.250 hingga 76 ribu tabung setiap harinya.
"Ada penurunan pada seminggu terakhir, yakni sekitar lima persen," ujar Rizal yang juga menjadi distributor resmi.
Ia memperkirakan, masyarakat pengguna elpiji 3 kilogram di kawasan Malang Raya juga mengalami penurunan, namun Rizal tidak menyebutkan secara rinci total penurunan itu.
Sedangkan total pengguna tabung elpiji program konversi di Malang Raya mencapai sekitar 900 ribu; Kota Malang 192 ribu pengguna, Kota Batu 55 ribu pengguna, dan Kabupaten Malang lebih dari 653 ribu pengguna.
Sedangkan untuk jumlah agen atau distributor di Malang Raya, sebanyak 34 agen/distributor dan jumlah sub distributor mencapai sekitar dari 4 ribu.
"Kami perkirakan ada penurunan pengguna elpiji, khususnya 3 kilogram. Tapi, saya tidak tahu pasti jumlahnya," katanya. ***3***
(T.pso-162/B/s018/s018) 14-07-2010 16:01:09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010