"Saat ini, upaya pengembanbiakan binatang pemangsa daging mentah itu telah mencapai 3.500 ekor," kata Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan Harry Santoso, ketika berkunjung ke Taman Safari Indonesia Gianyar, Bali, Rabu.
Harry mengatakan para peserta "Pre-Tiger Summit Partners Dialogue Meeting (PTSPDM)" dari 13 negara yang berlangsung di Nusa Dua, Bali sepakat merumuskan rancangan pemulihan harimau dunia atau global tiger.
Dari rumusan itu, negara peserta mengusulkan pelipatgandaan populasi harimau di dunia sejak sekarang.
"Hingga akhir 2022, populasi yang kini sudah mencapai sekitar 3.500 ekor diharapkan bisa berkembang menjadi 7.000 ekor," ujar Harry.
Direktur KKH mengungkapkan, bukan hanya populasi harimau di sejumlah negara yang ditargetkan terus berkembang, tetapi harimau liar di Indonesia juga diharapkan meningkat dua kali lipat di tahun itu.
"Populasi harimau di Indonesia saat ini sekitar 400 ekor. Mudah-mudahan 12 tahun lagi bisa berkembang menjadi 800 ekor," katanya.
Harry menyebutkan, berdasarkan data pada Kementerian Kehutanan, populasi harimau di Indonesia menurun drastis sejak 25 tahun terakhir.
"Kenyataan itu juga mengkhawatirkan bahwa hanya enam dari sembilan sub-spesies harimau di dunia yang kini masih tersisa. Untuk di Indonesia, hanya harimau sumatera yang masih bertahan, sedangkan dua sub-spesies lainnya telah punah," katanya.(*)
ANT/P004/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010