Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia stabil pada awal perdagangan Jumat pagi, meski Wall Street ditutup melemah semalam, karena penjualan saham sektor pertambangan dan energi diimbangi keuntungan yang diraih sektor perbankan dan perawatan kesehatan.

Indeks acuan S&P/ASX 200 tidak berubah di 7.053,90 poin pada 0050 GMT, namun berada di jalur akan kehilangan sekitar 0,2 persen untuk minggu ini, menghentikan keuntungan beruntun selama empat minggu.

Ketiga indeks utama AS berakhir sekitar 1,0 persen lebih rendah pada Kamis (22/4) menyusul laporan bahwa Presiden Joe Biden berencana untuk menggandakan pajak capital gain dan menaikkan pajak penghasilan pada orang kaya.

Di tempat lain, indeks Nikkei Jepang turun 1,36 persen, sementara indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang ditutup 0,4 persen lebih tinggi semalam.

Di Australia, penambang menjadi penekan terbesar terhadap indeks acuan, kehilangan 1,0 persen, dengan raksasa pertambangan BHP Group dan Rio Tinto jatuh sekitar 1,8 persen.

Perusahaan-perusahaan energi melemah 0,6 persen, dengan Oil Search jatuh 1,6 persen memimpin kerugian karena memangkas biaya investasi 2021.

Saham sektor keuangan naik tipis, dengan Australia and New Zealand Banking Group dan National Australia Bank masing-masing naik 0,4 persen dan 0,6 persen.

Manajer kekayaan bermasalah AMP melompat ke puncak indeks, melonjak 7,6 persen, setelah mengumumkan rencana spin off dan melakukan re-branding unit bisnis AMP Capital, mengakhiri pembicaraan dengan Ares Management untuk menjual bisnisnya.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 berayun antara wilayah positif dan negatif, dan sedikit berubah pada 0015 GMT. Indeks acuan di jalur untuk kehilangan 0,8 persen pada minggu ini.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021