Denpasar (ANTARA News) - Kepala Staf TNI-AD Jenderal TNI Agustadi S Purnomoe menyatakan, pada masa mendatang persenjataan TNI-AD akan mengutamakan hasil produksi dalam negeri demi kemandirian bangsa di bidang pertahanan.
"Kami telah melakukan kajian bahwa kami akan mengutamakan hasil produksi dalam negeri. Pengalaman kita selama ini, ketergantungan terhadap produk persenjataan luar negeri itu tidak baik untuk kita," katanya kepada pers, di Denpasar, Rabu.
Purnomo beserta rombongan pimpinan teras TNI-AD berada di Bali dalam satu rangkaian kunjungan kerja ke wilayah Komando daerah Administrasi Militer IX/Udayana. Di Bali, Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Hotmangaradja Pandjaitan, menjelaskan berbagai hal tentang komando wilayah itu kepada Kepala Staf TNI-AD dan rombongan.
Menurut rencana, Purnomo beserta seluruh pimpinan TNI-AD juga akan mengunjungi wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Timur di NTT. Di provinsi itu, titik berat perhatian akan diberikan di Kabupaten Belu, yang persis berbatasan dengan Distrik Maliana dan Distrik Suai, Timor Timur.
Purnomo menyatakan, "Tidak ada masalah dengan produksi dalam negeri. Kami selama ini juga memakai senjata-senjata buatan PT Pindad dan hasilnya memuaskan."
Indonesia memiliki beberapa produk persenjataan ringan buatan PT Pindad, di antaranya senapan serbu SS-1 dengan berbagai variannya yang dibuat di bawah lisensi pabrik senjata Fabrique Nationale, Belgia.
Selain itu, beberapa tipe kendaraan lapis baja ringan, seperti armoured personnel carrier juga telah bisa dibuat perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam lingkungan industri strategis nasional. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
Sebaiknya direalisasikan, bukan sekedar wacana saja.