Jakarta (ANTARA News )- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi turun 10 poin, karena pelaku kembali melepas mata uang Indonesia, setelah pada sore hari sempat menguat hingga berada di level Rp9.035 per dolar.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun menjadi Rp9.045-Rp9.055 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.035-Rp9.045.
Direktur Currency Management Group, Farial Anwar mengatakan, rupiah sepanjang pekan ini akan berada dalam kisaran sempit antara Rp9.050 sampai Rp9.100 per dolar.
Rupiah juga akan sulit untuk mendekati angka Rp9.000 per dolar, karena Bank Indonesia (BI) akan selalu berada di pasar menjaga pergerakannya, katanya.
Menurut dia, rupiah akan bergerak naik apabila sentimen positif pasar yang kuat mampu mendongkrak posisi rupiah dalam kisaran sempit.
"Kami memperkirakan rupiah akan dapat bergerak naik, apabila semua faktor positif seperti pemerintah mempercepat pencairan anggaran belanja modal, aktifnya perbankan menyalurkan kredit dan masuknya investor dengan meningkatkan investasi maka sektor infrastruktur dapat memicu ekonomi nasional tumbuh lebih cepat," katanya.
Pelaku asing, lanjut dia saat ini bersikap hati-hati dalam melakukan investasi di dalam negeri, mereka kemungkinan menunggu reaksi BI terhadap laju inflasi pada bulan-bulan berikut.
Laju inflasi Nopember mendatang diperkirakan akan meningkat mendorong BI menaikkan BI Rate, namun BI kemungkinan berusaha mempertahankan bunga acuan itu, katanya.
Menurut dia, apabila BI Rate naik sangat berbahaya, karena pelaku asing akan menyerbu instrumen BI dan menempatkan dananya di obligasi pemerintah seperti Surat Utang Negara (SUN).
"Kami memperkirakan BI akan berusaha menahan, kecuali apabila desakan pasar makin kuat," ucapnya.
(h-CS/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010