"Dari tujuh agen penyalur minyak tanah nonsubsidi, dua diantaranya sudah lengkap perizinannya dan mulai beroperasi," kata Sales Representative BBM Retail Pertamina Pekanbaru, Widoso di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan, penerapan minyak tanah nonsubsidi baru dilakukan di dua daerah yakni Kota Pekanbaru dan Dumai. Saat ini kuota minyak tanah bersubsidi di Pekanbaru telah dikurangi 70 persen menjadi dari 2,9 juta liter menjadi 870 ribu liter per tahun.
Menurut dia, akan terdapat empat perusahaan yang akan menjadi agen minyak tanah nonsubsidi dan beroperasi di wilayah Pekanbaru. Sedangkan, sisanya akan menjadi penyalur di Dumai.
Berdasarkan ketentuan Pertamina, lanjutnya, harga minyak tanah nonsubsidi yang berlaku secara nasional mencapai Rp6.784,15 per liter di tingkat agen. Sedangkan, harga di tingkat pengecer diserahkan kepada mekanisme pasar karena untuk minyak tanah nonsubsidi tidak ditetapkan harga eceran tertinggi.
Ia menambahkan, Pertamina membedakan minyak tanah subsidi dan nonsubsidi berdasarkan warnyanya. Untuk minyak tanah nonsubsidi berwarna unggu, sedangkan warna bening untuk yang subsidi.
"Kedua jenis minyak tanah tersebut sulit untuk dioplos. Karena akan terjadi perubahan warna pada hasil oplosan. Dengan demikian, sulit bagi oknum yang nakal menjual minyak tanah bersubsidi menjadi nonsubsidi," katanya.(F012/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010