Singapura (ANTARA) - Pemerintah Singapura mengkarantina lebih dari 1.100 pekerja migran setelah belasan kasus COVID-19 ditemukan di asrama mereka, dan sedang menyelidiki kemungkinan infeksi ulang di antara mereka yang telah pulih dari virus.

Lebih dari 1.100 pekerja dari asrama akan dikarantina di fasilitas pemerintah selama 14 hari, kata operator asrama dalam sebuah surat kepada klien yang beredar di media sosial.

Centurion Corp, pemilik asrama Westlite Woodlands, mengonfirmasi keaslian surat tersebut.

Pihak berwenang melakukan tes COVID-19 pada penghuni asrama setelah seorang pekerja dinyatakan positif pada Selasa (20/4) selama pengujian rutin.

Pekerja tersebut telah menerima dosis vaksin kedua seminggu sebelumnya dan teman sekamarnya juga dinyatakan positif.

Hingga saat ini, sedikitnya 10 pekerja yang pulih dinyatakan positif COVID-19.

"Kasus-kasus ini segera diisolasi dan dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) untuk menyelidiki kemungkinan infeksi ulang," kata Kementerian Tenaga Kerja Singapura dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu (21/4).

Seorang jurnalis Reuters melihat sekitar 10 bus berbaris di dekat kompleks asrama pada Kamis, dengan membawa puluhan pria keluar dari kompleks tersebut.

Sebagian besar lebih dari 60.000 kasus COVID-19 di Singapura terjadi di asrama yang menampung puluhan ribu pekerja berupah rendah yang sebagian besar berasal dari Asia Selatan, yang memicu penguncian gedung tersebut tahun lalu.

Singapura sebagian besar telah mengendalikan virus secara lokal dan juga telah meluncurkan vaksinasi. Negara itu terakhir melaporkan lebih dari 10 kasus dalam satu hari di antara penghuni asrama pada September, dengan hampir tidak ada infeksi baru selama beberapa bulan terakhir.


Sumber: Reuters
Baca juga: Singapura mungkin izinkan perjalanan bagi orang yang telah divaksin
Baca juga: Separuh dari pekerja migran di asrama Singapura terjangkit COVID-19
Baca juga: Singapura bergulat dengan virus corona di asrama pekerja migran

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021