Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia WTA Ashleigh Barty mengaku merasa lebih nyaman untuk bepergian dan bertanding setelah menerima vaksin COVID-19 pada awal Maret.
Barty dan pelatihnya dari Australia, Craig Tyzzer, merupakan segelintir orang dari beberapa petenis yang sudah menerima vaksin COVID-19 melalui inisiatif WTA Tour.
"Senang mengetahui bahwa kami memiliki lapisan perlindungan ini. Punya perlindungan ekstra membuat kami sedikit lebih nyaman," kata Barty, seperti dilansir Reuters, Kamis.
Baca juga: Barty siap habiskan sisa musim 2021 jauh dari rumah
Meski merasa tenang karena telah mendapat vaksin, namun Barty sebisa mungkin tetap mematuhi aturan pembatasan sosial dan protokol kesehatan yang berlaku.
"Kami masih melakukan hal yang benar, mematuhi semua aturan dan pedoman yang ditetapkan oleh badan pengatur," pungkasnya.
Barty termasuk di antara mereka yang memanfaatkan tawaran vaksin dari WTA. Namun petenis berusia 25 tahun itu memastikan ia tidak melompati antrian.
"Kami mencari jalan yang berbeda dan mendapatkan vaksinasi tanpa melompati antrian di Australia. Kami sudah berusaha mencari kepastian, tapi tidak bisa mendapatkan jawaban pasti sebelum berangkat ke Amerika awal Maret," ungkap Barty.
"Akhirnya kami bisa mendapatkan vaksin, seperti juga banyak petenis lain melalui penawaran dari WTA," tambahnya.
Barty menghabiskan musim tenis tahun lalu di Australia dan tidak bepergian ke luar negeri karena pandemi COVID-19. Turnamen WTA 1000 Miami Open pada Maret lalu menjadi ajang pertamanya di luar negeri sejak Februari 2020.
Baca juga: Barty pertahankan gelar Miami Open melalui menang WO
Baca juga: Barty sebut French Open "awal baru"
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021