kami berjanji untuk mengakhiri panel berisi semua priaJakarta (ANTARA) - Gojek akan melibatkan pembicara perempuan di berbagai acara dalam rangka meningkatkan kesetaraan gender dan mewujudkan misi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengakhiri "All Male Panels".
“Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap keberagaman, kami berjanji untuk mengakhiri panel berisi semua pria di semua acara Gojek dan memasukkan janji ini ke dalam kebijakan peluang berbicara," kata Group Head of Sustainability Gojek Tanah Sullivan dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis.
"Manel" atau "male panel" merupakan panel diskusi dengan semua pembicara laki-laki.
Sebelumnya UN Resident Coordinator for Indonesia Valerie Julliand dalam pernyataannya akan mendorong perusahaan dan organisasi untuk memastikan representasi yang beragam di setiap kesempatan berbicara.
Program Gojek ini, jelas Tanah Sullivan, merupakan tindak lanjut misi PBB untuk mengakhiri "All-Male Panels”. Perusahaan akan melibatkan pembicara perempuan pada seluruh acara.
Baca juga: Gojek beri pelatihan dan tren bisnis Ramadhan untuk UMKM
Sebelumnya pada Maret 2021 komitmen ini juga disampaikan dalam diskusi publik bertemakan “Closing the 100-Year Gap” yang digagas Gojek.
Bertepatan dengan Hari Kartini, Gojek sebagai platform on-demand mengumumkan keikutsertaannya dalam “Ikrar Tanpa Manel” 1 atau “No Manel Pledge” yang diinisiasi PBB untuk mengakhiri fenomena “All-Male Panels”.
Gojek menjadi perusahaan Indonesia dan penandatangan "Women Empowerment Principles" (WEP) pertama yang bergabung dalam inisiatif ini.
Hal ini sekaligus menekankan komitmen Gojek dalam meningkatkan kesetaraan dan inklusi gender.
Oleh karena itu, Gojek akan menghadirkan kesempatan bagi pembicara perempuan untuk ikut berpartisipasi pada seluruh acara diskusi yang digagas perusahaan.
Baca juga: GoPay kenalkan fitur auto invest di GoInvestasi, atur investasi rutin
Gojek juga akan senantiasa mengajak pihak penyelenggara acara diskusi publik untuk mengedepankan aspek keberagaman gender.
Valerie turut mengundang sektor swasta untuk bergabung dalam inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesetaraan dan inklusi gender ini.
Hingga sekarang, “No Manel Pledge” telah diikuti oleh seluruh Kepala Badan PBB, lebih dari 40 duta besar, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) serta sejumlah pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Women@Gojek
Sementara itu, UN Women Indonesia Representative and Liaison to ASEAN Jamshed M. Kazi mengatakan “Manel dianggap sebagai sesuatu yang umum sehingga banyak yang tidak mempertanyakan.
Konsekuensinya, pengabaian keterlibatan perempuan menjadi sebuah norma sehingga kehilangan perspektif berharga, keahlian dan suara perempuan pada kebijakan publik.
Baca juga: KPPPA apresiasi GoMart buka lapangan kerja untuk perempuan
"Kami mengapresiasi langkah Gojek untuk bergabung bersama mitra nasional dan internasional yang telah berkomitmen untuk “No Manel Pledge” tahun ini," kata Kazi.
Kesetaraan gender sendiri berkontribusi secara signifikan untuk memajukan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Laporan McKinsey menunjukkan bahwa peningkatan kesetaraan pada perempuan dapat meningkatkan perekonomian di Asia Pasifik hingga US$4,5 triliun pada 2025.
Gojek secara aktif mempromosikan kesetaraan dan keragaman gender di dalam perusahaan. Baru-baru ini, Gojek membentuk "Women@Gojek", sebuah Kelompok Sumber Daya atau Employee Resource Group yang dipimpin oleh karyawan Gojek.
Inisiatif ini mendapat pengakuan nasional dan regional pada UN Women Asia-Pacific Women's Empowerment Principles Awards pada 2020.
Baca juga: GoMart beri pembaruan fitur untuk permudah belanja saat Ramadhan
Sebelumnya, Gojek dan UN Women juga bermitra untuk meningkatkan keterampilan wirausaha perempuan di Indonesia melalui program pelatihan keterampilan bisnis digital, “Gojek Wirausaha”, yaitu tersedia di platform pelatihan "UN Women "WeLearn".
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021