Padang (ANTARA News) - Sekitar 100 gedung sekolah dari 328 gedung sekolah tingkat SD-SLTA di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat yang rusak berat akibat bencana gempa 30 September 2009, sudah direhab pemerintah dan swasta.
"Tujuh bulan pascagempa Sumbar, sekitar 60 unit lebih gedung sekolah yang rusak berat dan rubuh sudah dibangun pihak swasta dan Lembaga Non Pemerintah (NGOs) dan 40 sekolah direbab pemerintah," kata Bupati Padangpariaman Muslim Kasim, di Padangpariaman, Selasa.
Bupati Padangpariaman menyampai hal itu usai serah terima SDN 06 Nagari Buluh, Kecamatan Batang Anai yang dibangun PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Muslim menjelaskan, sebanyak 270 unit gedung sekolah yang rusak berat dan rubuh akibat bencana gempa sudah ada komitmen pihak ketiga untuk membangunkan kembali, sebanyak 70 sudah dibangun dan ada yang selesai pengerjaannya.
Jadi, tersisa sekitar 300 ruangan kelas yang belum dibangun atau berada pada 52 titik sekolah tersebar di kabupaten yang terparah terkena dampak gempa 30 September 2009 lalu.
Pembangunan gedung dan lokal belajar pascagempa dari pihak ketiga, katanya, jelas membantu pemerintah daerah untuk mempercepat pemulihan proses belajar mengajar pasca bencana alam tersebut.
"Atas nama masyarakat dan pemerintah daerah Padangpariaman, berterima kasih kepada berbagai pihak, NGOs dan perusahaan yang telah berbuat membantu sarana prasana pendidikan, rumah masyarakat," katanya.
Hal yang sama terhadap manajemen PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, telah membangunkan SDN 06 Nagari Buluh, Kecamatan Batang Anai selengkap-lengkapnya dan sangat bagus.
Gedung SDN 06 Batang Anai dibangun dari awal dengan menelan biaya senilai Rp2,7 miliar dari manajemen PT. Japfa Comfeed Indonesia dengan dilengkapi ruangan laboratorium, pustaka, musalla, ruangan serba guna serta enam ruangan belajar dan rumah penjaga.
Perusahaan yang bergerak di bidang pakan ternak itu, juga melengkapi SDN 06 dengan ruangan khusus untuk 13 unit komputer.
Selain itu, kata Muslim, kepada masyarakat yang telah mau menghibahkan tanah seluas 3.300 meter untuk gedung SDN 06 Batang Anai, maka Pemkab Padangpariman akan memberikan tiket untuk Umroh ke Tanah Suci dan diangkat sebagai tenaga honorer.
Kepala Dinas Pendidikan Padangpariaman, SyamsulRizal menambahkan, ruangan belajar yang rusak berat dan roboh akibat gempa 2009 sebanyak 2.114 lokal.
Namun, hanya sekitar 15 persen yang siswa pada tahun ajaran baru 2010/2011 masih belajar di lokal darurat.
Menyinggung SDN 06 Batang Anai dilengkapi internet, katanya, SDN 06 merupakan sekolah dasar yang ke empatnya di kabupaten itu memiliki fasilitas IT.
Justru itu, pihaknya terus mendorong dan membekali tenaga pengajar di kabupaten itu agar bisa melek teknologi. "Total guru di Padangpariaman, termasuk tenaga honorer tercatat 7.200 orang," katanya. (SA/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010