Jambi (ANTARA) - Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Jambi menyatakan perlunya komunitas lingkungan untuk melestarikan lingkungan, terutama di wilayah DAS agar kelestarian alam tetap terjaga.
"Kekuatan yang paling dahsyat untuk melestarikan lingkungan adalah kekuatan yang berbasis dari bawah, yakni komunitas-komunitas lingkungan dan pemerintah desa," kata Ketua Forum DAS Provinsi Jambi Zainul Bahri dalam diskusi terbatas peringatan Hari Bumi yang diselenggarakan oleh Komunitas Wartawan Peduli Lingkungan (Kawan) di Jambi, Kamis.
Baca juga: Luapan Sungai Batanghari banjiri 1.209 rumah
Baca juga: Ajari anak cinta lingkungan lewat hal sederhana ini
Komunitas-komunitas lingkungan tersebut yang langsung melakukan pergerakan dan tindakan nyata dalam melindungi dan melestarikan lingkungan. Mulai dari komunitas peduli danau, peduli sungai hingga komunitas peduli tanaman langka dan tanaman khas.
Oleh karena itu, lahir dan timbulnya komunitas-komunitas lingkungan tersebut perlu dukungan dan dorongan dari pemerintah.
Zainul Bahri mengaku telah meninjau daerah-daerah aliran sungai, terutama daerah aliran Sungai Batanghari yang mengalir dari Gunung Kerinci, Solok Selatan yang berbatasan antara Kabupaten Kerinci dan Sumatera Barat. Selanjutnya, mengalir ke Kabupaten Sarolangun, Bungo, Tebo, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Jambi hingga ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Daerah-daerah yang hutan dan lingkungannya masih terjaga, yakni daerah dan lingkungan yang diperhatikan oleh komunitas-komunitas lingkungan di daerah setempat.
"DAS Sungai Batanghari mencapai 9,4 hektare dan 74 persennya berada di wilayah Provinsi Jambi dan sebagian besar DAS Sungai Batanghari tersebut sudah beralih fungsi," kata Zainul Bahri.
Selain itu, pencemaran sungai sudah sangat merusak dan berpengaruh terhadap kondisi Sungai Batanghari. Di daerah hulu Sungai Batanghari tutupan lahannya sudah kritis, hutan lindung dan hutan produksi sudah di rambah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sehingga, perlu perhatian bersama untuk melestarikan lingkungan tersebut.
Baca juga: 2011 Tutupan Hutan DAS Batanghari Tinggal 10 Persen
Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) dan aktivitas ilegal driling di wilayah DAS merupakan sumber utama yang merusak lingkungan, khususnya di Sungai Batanghari.
"Melestarikan lingkungan wajib dilakukan, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang," kata Zainul Bahri.
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021