Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia menilai bahwa kinerja pemerintah dalam pencairan anggaran belanja akhir-akhir ini, terutama triwulan I 2010 melemah jika dibanding dengan periode yang sama tahun 2009.

Ekonomi Indonesia akan bertumbuh sekitar 0,5 poin persentase lebih cepat pada triwulan tersebut jika pemerintah membelanjakan anggaran modalnya pada laju yang sama dengan tahun 2009, demikian ungkap Bank Dunia dalam Laporan Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia Kesinambungan di Tengah Guncangan yang diperoleh di Jakarta, Selasa.

Menurut Bank Dunia, pertumbuhan triwulanan di triwulan I 2010 yang moderat dibandingkan dengan kuatnya pertumbuhan di akhir tahun 2009, sedikit di atas perkiraan, menjadi 1,3 persen. Angka itu masih lebih kuat dari triwulan 1/2009, mengangkat tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun menjadi 5,7 persen.

Mitra-mitra perdagangan Indonesia pada umumnya menunjukkan pertumbuhan yang moderat setelah mengalami goncangan lebih besar pada pertengahan dan akhir tahun 2009 ? tetapi keseluruhan pertumbuhan pada umumnya lebih kuat dari perkiraan.

Lemahnya kinerja pemerintah dalam pencairan anggaran belanja di triwulan 1 membantu menjelaskan terjadinya perlambatan Indonesia. Ekonomi akan bertumbuh sekitar 0,5 poin persentase lebih cepat pada triwulan tersebut jika pemerintah membelanjakan anggaran modalnya pada laju yang sama dengan tahun 2009,

Investasi dalam peralatan dan permesinan mengimbangi sebagian perlambatan ini. Dan jeda pada pertumbuhan konsumsi swasta tampaknya hanya bersifat sementara dengan adanya percepatan ulang menuju pertengahan tahun 2010. Impor, terutama minyak refinary, juga lebih cepat dibanding ekspornya, mengecilkan surplus perdagangan, seperti telah diperkirakan sebelumnya.

Pemerintah mengakui adanya pelemahan kinerja dalam pencairan/penyerapan anggaran selama semester I 2010 ini. Penyerapan anggaran 2010 (hingga akhir Juni), lebih rendah dibanding 2008 dan 2009.

"Memang dari penyerapan, dibanding 2008 dan 2009, ada selisih sekitar satu hingga dua persen terutama belanja barang modal," kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa.

Menurut dia, ada beberapa hal yang menyebabkan keterlambatan penyerapan anggaran, namun ia optimis pada semester II 2010 ini bisa dikejar.

Ia menyebutkan, keterlambatan penyerapan anggaran pada 2010 ini karena adanya pembahasan anggaran yang belum selesai. "Pembahasan APBNP 2010 baru selesai beberapa waktu lalu, beberapa mata anggaran masih perlu pembahasan bersama komisi terkait di DPR," katanya.

Namun, menurut dia, hambatan penyerapan anggaran lebih bersifat administratif sehingga bisa dikejar pada semester II 2010.

Mengenai kementerian/lembaga mana saja yang penyerapannya lambat dan sanksinya, Hatta mengatakan, pihaknya memberikan perhatian tinggi kepada kementerian/lembaga itu.

"Kita minta mereka beri perhatian tinggi, kalau realisasi rendah nanti dalam pembahasan dengan dewan akan ada pertanyaan kepada mereka," katanya.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010