Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Warga Kampung Bahagia, Desa Ujung Harapan, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan pencemaran kali Teluk Pucung akibat limbah pabrik.
Wati (55), warga yang tinggal di bantaran kali Teluk Pucung di Babelan Selasa mengatakan, limbah tersebut diduga berasal dari sejumlah pabrik di wilayah setempat yang terletak di perbatasan kota dan Kabupaten Bekasi.
"Selain air kalinya mengeluarkan bau yang tidak enak, saya sering melihat ada gumpalan busa yang memenuhi sungai. Limbah ini berasal dari pabrik di wilayah Kota Bekasi," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Yanto (33) warga setempat. Menurutnya, gumpalan busa setinggi hampir setengah meter itu di duga berasal dari limbah pabrik di Teluk Pucung, Kota Bekasi.
Menurut dia, warga tidak begitu merasakan dampak negatif dari pencemaran tersebut karena jarang ada warga yang mengkonsumsi air kali itu. "Tapi bau busuknya sering mengganggu warga yang tinggal di sekitar aliran sungai," ujarnya.
Busa itu, kata dia, diduga sebagai penyebab matinya sejumlah biota air di kali itu. "Dulunya banyak ikan dan remis yang sering ditangkap warga. Tapi sekarang saya sudah jarang sekali melihat ada ikan di kali ini," katanya.
Gumpalan busa hasil limbah mencapai kondisi terparah pada pagi hari dengan ketinggian mencapai lebih dari setengah meter. "Setiap pagi mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB busanya sangat terlihat dengan jelas," katanya.
Warga lainnya, Tarno (40) mengakui bahwa bau limbah mengganggu penciuman warga, terutama pada pagi hari. Namun, dia tidak tahu apakah busa serta air kali itu berbahaya bagi kesehatan.
"Biasanya buat menyiram tanaman. Tapi, tidak sering juga," katanya.
Menurut dia, warga sudah sering mengeluhkan kondisi ini. Namun, karena tidak ada tanggapan dari berbagai pihak, maka warga pun akhirnya memilih untuk diam.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Dudi Setiabudi, mengakui aktivitas industri di wilayah Bekasi Utara kurang memperhatikan pengolahan sistem limbahnya.
Dinas LH mencatat ada sejumlah industri serta rumah sakit yang pengolahan limbahnya masih belum baik sehingga menyebabkan pencemaran sungai. "Sebab, limbah sering hanya dibuang ke sungai tanpa diolah lebih dahulu menggunakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)," katanya.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010