Dibutuhkan vokasi sebagai ajang saling berbagi ilmu, pengalaman dan program mentoring kepada wirausaha agar lebih siap dalam mengembangkan dunia kewirausahaan

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid mengajak pengurus Kadin di pusat dan daerah bersinergi mencari inovasi untuk membuka peluang usaha sekaligus menciptakan pengusaha baru melalui program vokasi.

"Kadin siap memainkan peran yang strategis dalam menjadi katalisator bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM serta pengembangan kompetensi wirausaha muda," kata Arsyad dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, melalui program vocational training diharapkan dapat menciptakan para wirausahawan muda dan pengusaha yang memiliki kompetensi sehingga dapat menciptakan banyak lapangan kerja.

"Dibutuhkan vokasi sebagai ajang saling berbagi ilmu, pengalaman dan program mentoring kepada wirausaha agar lebih siap dalam mengembangkan dunia kewirausahaan," katanya.

Baca juga: Rosan: Pemerintah posisi netral dalam pemilihan ketua umum Kadin

Untuk itu, tambah Arsjad, pengurus Kadin pusat dan daerah harus saling membantu dalam penciptaan lapangan kerja sehingga dapat mengurangi kemiskinan.

"Kewirausahaan memegang peranan yang penting di dalam perekonomian kita, khususnya UMKM yang telah berulang kali terbukti mampu bertahan ketika terjadi krisis ekonomi," ujar Arsjad, yang juga Calon Ketua Umum (Caketum) Kadin Indonesia periode 2021-2026.

Di era digital saat ini perlu mengakselerasi ekosistem usaha yang berbasiskan data dan ekonomi digital. Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara berusaha dan berinteraksi dengan konsumen sehingga perlu beradaptasi untuk menjadi tetap relevan.

Di sisi lain, Arsjad juga mengajak semua pihak terus mengembangkan kewirausahaan sosial dengan menerapkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan terpinggirkan.

Bagi Arsjad, Kadin bisa memainkan peranan dalam mengakselerasi transformasi Society 5.0, demi mendukung percepatan Industri Digital 4.0.

"Di Society 5.0, manusia memegang peranan yang lebih sentral, dan teknologi dimanfaatkan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga memecahkan masalah-masalah sosial yang ada," tegasnya.

Arsjad, yang juga Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), berjanji merangkul dan mendengarkan setiap aspirasi sehingga ke depannya Kadin Indonesia menjadi lebih baik.

Sementara itu, ekonom yang juga pengajar Perbanas Institute Piter Abdullah, menilai selama ini Kadin telah berperan dalam membantu pemerintahan, namun perlu terus diperkuat bahkan diakselerasi.

Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menggeliatkan perekonomian di Tanah Air, sehingga perlu kolaborasi dengan pemimpin baru di Kadin. Karena itu, pemimpin baru Kadin nanti memerlukan sosok yang bisa bersinergi dengan pemerintah.

"Tidak mungkin pemerintah jalan sendiri, harus bekerja sama dengan sektor swasta. Untuk itu, peran organisasi-organisasi para pengusaha (asosiasi) dan juga Kadin perlu lebih dioptimalkan," ujar Piter.

Salah satu bentuk peningkatan peran tersebut, kata Piter, adalah terkait kebijakan, riset, dan pengembangan yang masih perlu ditingkatkan agar tercipta dunia usaha yang sehat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja maupun masyarakat.

Baca juga: Kadin: Holding BUMN ultra mikro pacu jumlah pengusaha baru
Baca juga: Kadin: Vaksinasi menyeluruh kunci pulihkan perekonomian

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021