desa itu harus punya satgas, camat punya satgas, tujuannya untuk harmonisasi, biar nanti kalau ada seperti sampah sungai mudah untuk ditangani
Sidoarjo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur meminta setiap desa di kabupaten setempat memiliki satuan tugas (satgas) untuk memantau kondisi sungai dan juga jalan.
Wabup Sidoarjo Subandi di Sidoarjo, Rabu mengatakan, dengan adanya keberadaan satgas tersebut maka kondisi sungai yang kotor dan penuh sampah serta jalan rusak bisa segera dibersihkan atau diperbaiki.
"Dengan begitu penanganan permasalahan sungai maupun jalan dapat segera dilakukan. Dengan penanganan yang cepat kami berharap permasalahan sampah sungai maupun kerusakan jalan tidak sampai mencuat ke media sosial," katanya di sela peninjauan jalan rusak di wilayah Sedati.
Ia mengatakan, tidak hanya tingkat desa, karena satgas tersebut bisa diaplikasikan ke jenjang yang lebih tinggi yakni kecamatan.
"Kami harapkan nanti, desa itu harus punya satgas, camat punya satgas, tujuannya untuk harmonisasi, biar nanti kalau ada seperti (sampah sungai) ini mudah untuk ditangani," ujarnya.
Pihaknya juga merencanakan setiap kecamatan memiliki satu mobil pengeruk tanah untuk menormalisasi sungai.
Baca juga: Perusahaan pembuang limbah sungai di Sidoarjo bakal ditindak
Pihak kecamatan dapat langsung menggunakan alat tersebut untuk mengatasi permasalahan sungai. Sehingga, tidak perlu lagi menunggu dinas terkait. Dengan cara seperti ini diharapkan penanganan permasalahan sungai dapat segera teratasi.
"Rencana saya setiap kecamatan kami kasih alat berat, alhamdulillah dengan adanya PIWK ini pak camat sudah mampu melaksanakan pekerjaan PU, harapan saya nanti penanganan pengairan juga mampu dilakukan camat," ujarnya.
Ia mengatakan, permasalahan sungai dari pendangkalan sampai banyaknya sampah sungai menjadi perhatian pemerintah setempat.
Ia mengatakan, seerti yang terjadi di sungai Desa Cemandi Kecamatan Sedati yang mengalami pendangkalan maupun sungai di Desa Ketajen Kecamatan Gedangan yang penuh sampah.
"Permasalahan sungai maupun jalan menjadi permasalahan bersama. Koordinasi dan sinkronisasi dibutuhkan untuk dapat cepat menanganinya. Antara pihak desa dan kecamatan serta Pemda Sidoarjo harus saling berkoordinasi. Oleh karenanya dukungan pihak desa dan kecamatan sangat diperlukan untuk menuntaskan permasalahan yang terjadi," ujarnya.
Pihaknya akan terus memantau persoalan seperti ini, salah satunya dengan sidak sungai maupun jalan terus dilakukan.
Terkait perbaikan jalan menggunakan skema PIWK (Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan) diakuinya banyak manfaatnya.
Salah satunya penanganan perbaikan jalan dapat segera dilakukan. Pasalnya perbaikan jalan menggunakan dana PIWK dilakukan secara swakelola. Pihak kecamatan dapat langsung melakukan perbaikan jalan tanpa perlu adanya tender pengadaan perbaikan jalan.
Baca juga: DLHK Sidoarjo periksa busa yang menutupi sungai di Sumput
Baca juga: Polresta Sidoarjo dirikan posko tanggap bencana di Sungai Porong
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021