Beijing (ANTARA News/AFP) - Presiden Argentina Cristina Kirchner pada Senin menyerukan regulasi sistem keuangan internasional menjelang pertemuan G-20 berikutnya di Seoul.
"Sangat penting bahwa ketika kita tiba di Seoul pada November kami memiliki peraturan sistem keuangan internasional di tempat," katanya di hari pertama tur ke China di Beijing University of International Business and Economics.
"Untuk tujuan ini, peraturan atau pemberantasan tax havens sangat penting karena ini adalah masalah bagi semua negara. "
Pemimpin Argentina mengatakan, dia setuju dengan dengan Presiden China Hu Jintao, yang telah membangkitkan sebuah "sistem fantasi" dari bank-bank, dana investasi dan turunannya yang telah menciptakan semacam sistem internasional sejajar yang tidak ada yang bisa kontrol".
Kirchner, yang akan bertemu Hu pada Selasa sebelum berangkat Rabu ke Shanghai, juga menyerukan untuk aliansi baru dari negara berkembang, mencatat bahwa Dewan Keamanan PBB dan Dana Moneter Internasional telah ada sejak 1945.
"Dunia ini tidak ada lagi," katanya.
Selama kunjungannya, Kirchner akan mencoba untuk memenangkan mengangkat pembatasan yang dikenakan oleh Beijing pada April pada impor minyak kedelai dari Argentina, eksportir terbesar dari komoditi itu di dunia.
Beberapa analis percaya bahwa tindakan pembalasan atas keputusan pemerintah pusat-kiri Kirchner untuk membatasi impor di sektor-sektor tertentu untuk melindungi industrinya dan pekerjaan di tengah krisis keuangan global.
Langkah-langkah yang menyebabkan penurunan penjualan alat-alat rumah tangga China dan tekstil.
Pada 2001, Argentina dilanda protes dan kerusuhan lebih luas tantang tindakan penghematan yang dikenakan oleh IMF karena Buenos Aires bergulat dengan kesengsaraan utang sendiri.
Default utang kemudian dicanangkan oleh pemerintah yang terbesar dalam sejarah di sekitar 90 miliar dolar. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010